Menggali Filosofi Fikih Islam dalam Bedah Buku Balitbang Diklat
Jakarta (Balitbang Diklat)---Balitbang Diklat Kementerian Agama RI telah berhasil mengadakan acara bedah buku yang mengangkat isu penting tentang layanan publik dalam perspektif fikih Islam. Buku berjudul "Di Balik Meja Birokrat: Fikih Islam tentang Layanan Publik" karya Jaja Zarkasyi, seorang Analis Kebijakan Ahli Muda Kementerian Agama, menjadi pusat perbincangan yang dihadiri para pakar dan praktisi terkait.
Dalam bedah buku ini, para peserta diajak untuk mengeksplorasi filosofi dasar yang melandasi pelayanan publik, terutama dalam konteks kepemimpinan. Jaja Zarkasyi, penulis buku yang dikenal lewat karya-karyanya seperti "KUA dalam Angka" dan "Magnet Cinta di Tanah Haram," membahas pertanyaan-pertanyaan besar seputar arah kebijakan birokrasi dan relevansi model-model kepemimpinan masa lalu dengan kondisi masa kini.
Salah satu poin penting yang disoroti dalam diskusi adalah pemikiran Ibnu Taimiyah tentang kepemimpinan yang tidak terbatas oleh latar belakang suku atau komitmen kebangsaan. "Pemimpin haruslah yang terbaik tanpa memandang asal-usulnya," ungkap Jaja, di Jakarta, Rabu (27/3/2024).
Muhammad Imanuddin, Analis Kebijakan Ahli Utama dari Kemenpan RB, turut menyumbangkan pandangannya mengenai perubahan paradigma dalam perundang-undangan terkait pelayanan publik. Diskusi juga mengulas pentingnya memahami keberagaman agama dalam konteks negara, dengan menekankan bahwa Indonesia adalah model yang ideal dalam memadukan keberagaman agama.
Acara ini diharapkan memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana fikih Islam dapat menjadi landasan yang kuat dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik di Indonesia. Kementerian Agama RI, melalui Balitbang Diklat, berkomitmen untuk terus memajukan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan kualitas layanan publiknya.
Untuk lebih jelas tentang isi bukunya, para pembaca bisa mendapatkannya di toko-toko buku terdekat. (Barjah/bas/sri)