Bogor (Balitbang Diklat)---Kementerian Agama  terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia melalui penyusunan buku teks utama, khususnya untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah. Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi (PLKKMO) berkolaborasi dengan Direktorat Pendidikan Agama Islam (PAI) di bawah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Pendis) untuk memenuhi kebutuhan penyediaan buku teks utama Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di sekolah, mulai dari jenjang TK hingga Perguruan Tinggi.

Lelis Tsuroya Herniatin Plt. Kasubdit Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Subdit SMA/SMALB/SMK Direktorat Jenderal Pendidikan Islam mengungkapkan bahwa proses penyusunan buku-buku tersebut kini sepenuhnya dikelola oleh Kementerian Agama di bawah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam. Langkah ini merupakan bagian dari pelaksanaan amanah Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2017 tentang Sistem Perbukuan, serta aturan turunannya yaitu Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 75 Tahun 2019 tentang Sistem Perbukuan yang mengatur penyusunan buku teks utama dan buku pendamping.

Lelis menjelaskan penyusunan buku pendidikan agama ini adalah langkah besar karena sebelumnya merupakan kerja sama antara Kementerian Agama dengan Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Namun, kerja sama tersebut telah berakhir pada 2023. Dengan berakhirnya kerja sama ini, Direktorat Pendidikan Agama Islam kini mengambil alih penuh penyusunan buku teks utama PAI, dan penyusunan dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk guru, akademisi, serta profesional yang turut berperan dalam tahap uji publik dan keterbacaan.

"Kita berkumpul di sini untuk melanjutkan amanah undang-undang terkait sistem perbukuan, terutama dalam penyusunan buku pendidikan agama Islam. Proses ini meliputi buku untuk mata pelajaran agama mulai dari tingkat TK hingga perguruan tinggi. Kemendikbud telah menyerahkan seutuhnya kepada kami, Direktorat Pendidikan Agama Islam, untuk menyusun buku-buku ini dari awal hingga akhir,” ujar Lelis di Bogor, Minggu (29/9/2024).

Lelis optimis bahwa penyusunan buku ini sudah berada di jalur yang tepat. "Prosesnya sudah kelihatan, step by step. Kami hanya tinggal menyelesaikan beberapa tahap akhir. Buku ini sudah sangat dinantikan, baik oleh para siswa maupun guru," tambahnya.

"Penyusunan buku ini merupakan tugas besar yang kita jalani dengan penuh tanggung jawab. Meskipun tantangan ada, kita optimis bahwa buku-buku ini akan memberikan manfaat besar bagi dunia pendidikan, terutama dalam mata pelajaran agama," pungkasnya.

Melalui penyusunan buku ini, Kementerian Agama berharap dapat meningkatkan kualitas pembelajaran agama di semua tingkatan pendidikan, dari TK hingga perguruan tinggi, dengan menyediakan buku-buku yang tepat dan mudah dipahami. (Rois Maulana)