Menjadi Pioner, BDK Denpasar Lakukan Pemusnahan Arsip Kali Pertama dalam Kurun Waktu 41 Tahun
Denpasar (Balitbang Diklat)---Balai Diklat Keagamaan (BDK) Denpasar mengukir momen bersejarah. Untuk kali pertama dalam kurun waktu 41 tahun, BDK Denpasar menggelar pemusnahan arsip unit kearsipan arsip IV, Rabu (11/10/2023).
Digelar di Kampus I BDK Denpasar, kegiatan pemusnahan arsip dihadiri langsung oleh Ketua Tim Kearsipan Biro Umum Sekretariat Jenderal Kemenag RI, Ketua Tim Akuisisi ANRI Arsip Nasional Republik Indonesia, Kabag Umum dan Perpustakaan Badan Litbang dan Diklat RI, Kepala BDK Denpasar, pejabat bidang hukum, pejabat struktural, dan fungsional arsiparis BDK Denpasar serta pegawai terkait.
Kepala BDK Denpasar, Suyatno, sebagai tuan rumah sekaligus penyelenggara menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kehadiran seluruh tamu undangan dari pejabat ANRI, Setjen Kemenag RI, dan Badan Litbang dan Diklat Kemenag RI dalam acara pemusnahan arsip tersebut yang merupakan momen bersejarah untuk BDK Denpasar.
“Ini merupakan momen bersejarah bagi BDK Denpasar, karena ini kali pertama pemusnahan arsip dilaksanakan selama BDK Denpasar ini berdiri. Terima kasih kepada Badan Litbang, ANRI, dan Biro Umum. Semoga menjadi motivasi untuk satker yang lain. BDK Denpasar merupakan BDK pertama melaksanakan pemusnahan arsip. Semoga dengan momen ini menjadikan semangat bapak/ibu semuanya untuk tertib administrasi,” ungkap Suyatno.
Menurut Suyatno, penataan arsip merupakan salah satu bagian dari Reformasi Birokrasi. Dan, kehadiran digitalisasi sangat membantu dalam pengelolaan arsip.
“Ini merupakan PR yang luar biasa untuk kita semua. Dengan reformasi birokrasi dan beban kerja yang luar biasa, serta digitalisasi, kita melihat betapa kita berusaha menyusun arsip yang sangat banyak sekarang sudah dipermudah dengan adanya digitalisasi. Ke depan, diharapkan untuk buku-buku dan dokumen dapat diarsipkan dalam bentuk digital,” tutur mantan widyaiswara BDK Semarang tersebut.
Di akhir sambutan, Suyatno menyampaikan harapan terkait bimbingan lebih lanjut dalam pengelolaan arsip dan lainnya.
“Kami terus mohon bimbingan dari ANRI, Badan Litbang, dan Biro Umum terkait pengelolaan kearsipan, reformasi birokrasi, BMN, dan lainnya. Kita tidak mungkin berjalan sendiri sehingga perlu adanya kolaborasi dan sinergi, baik dengan atasan maupun satker BDK lainnya. Tujuannya, agar BDK Denpasar dapat menjadi satker yang berintegritas, birokrasinya bagus, dan tata laksana yang membanggakan,” ujar pria kelahiran Wonogiri tersebut. (Cucu Ardiah/bas/sri)