Menjaga Keindahan Bahasa: Proses Teliti Penerjemahan Al-Qur'an ke Bahasa Dayak Ngaju

27 Nov 2024
Menjaga Keindahan Bahasa: Proses Teliti Penerjemahan Al-Qur'an ke Bahasa Dayak Ngaju
Dekan FUAD IAIN Palangka Raya M. Ali Sibram Malisi (paling kiri) pada penutupan FGD Hasil Penerjemahan Al-Qur'an ke Bahasa Dayak Ngaju Juz 16-30 di Palangka Raya, Selasa malam (26/11/2024).

Palangka Raya (BMBPSDM)---Focus Group Discussion (FGD) Penerjemahan Al-Qur'an ke Bahasa Dayak Ngaju Juz 16-30 resmi ditutup di Luwansa Hotel Palangka Raya, Selasa malam (26/11/2024).

 

Sekretaris Tim Penerjemahan Al-Qur’an ke Bahasa Dayak Ngaju Ahmad Supriyadi mengapresiasi kelancaran dan keberhasilan rangkaian FGD yang berlangsung secara intensif dan paralel.

 

“Banyak masukan dan dinamika yang kami temui selama proses ini. Kami memastikan bahwa terjemahan yang dihasilkan tidak hanya selaras dengan teks asli dalam bahasa Arab, tetapi juga relevan dengan bahasa masa kini,” ujarnya.

 

Ia menambahkan bahwa pemilihan kata dilakukan secara cermat untuk menjaga akurasi sekaligus rasa dan keindahan bahasa.

 

Ahmad Supriyadi juga menyampaikan harapannya agar tahapan lanjutan, mulai dari validasi, uji publik, hingga peluncuran dan pencetakan, dapat berjalan dengan lancar.

 

“Kami bersyukur atas amanah dari Puslitbang LKKMO dan berharap hasil kerja ini dapat memberikan manfaat yang besar,” imbuhnya.

 

Sementara itu, Dekan Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya Ali Sibram Malisi menekankan pentingnya keberlanjutan proyek penerjemahan ini.

 

“Setelah selesai penerjemahan dari Juz 1 hingga 30, langkah berikutnya adalah membentuk tim untuk memperhalus, menyelaraskan, dan memvalidasi hasil akhir. Ini membutuhkan komitmen penuh dari semua pihak yang terlibat,” tuturnya.

 

Ali juga menyoroti tantangan besar yang dihadapi, seperti belum adanya kamus bahasa Dayak Ngaju sebagai acuan resmi. Namun, ia menekankan bahwa proyek ini merupakan upaya penting untuk menjaga dan melestarikan budaya lokal.

 

“Rasa bahasa Dayak Ngaju harus tetap dipertahankan dalam terjemahan ini agar generasi mendatang bisa merasakan kekayaan budaya kita,” tambahnya.

 

FGD ini menjadi bagian penting dalam upaya memperkenalkan bahasa Dayak Ngaju kepada khalayak yang lebih luas, sekaligus mendukung pelestarian bahasa daerah. Semua pihak berharap, proyek penerjemahan Al-Qur'an ke bahasa Dayak Ngaju ini dapat memberikan kontribusi berarti bagi masyarakat dan generasi mendatang. (Maudy Mishfanny)

Penulis: Maudy Mishfanny
Sumber: Puslitbang Lektur
Editor: Abas dan Sri Hendriani
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI