Menyelamatkan Manuskrip Lewat Digitalisasi
Jakarta (18 Desember 2020). Puslitbang Lektur Khazanah Keagamaan dan Manajemen Organisasi (LKKMO) Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI melaksanakan Seminar Hasil Penelitian Ekplorasi dan Konservasi Manuskrip Keagamaan di wilayah Jawa. Sesuai dengan kondisi pandemi, tahun ini penelitian eksplorasi manuskrip hanya dapat memokus kepada wilayah Banten, Cirebon, Purwakarta, Garut, dan Ciamis. Dari hasil penelitian dan eksplorasi manuskrip tersebut, setidaknya sebanyak 75 manuskrip keagamaan berhasil digitalisasi oleh Puslitbang Lektur Khazanah Keagamaan dan Manajemen Organisasi.
Proses tersebut dimulai dengan melakukan pendekatan kepada pemilik manuskrip, lalu setelah mendapatkan izin dari pemilik, peneliti mulai melakukan digitalisasi dan juga membuat deskripsi tentang manuskrip tersebut. Adapun untuk hasil digitalisasi manuskrip sendiri kemudian akan diupload di website lektur.kemenag.go.id/manuskrip sehingga akan mudah diakses oleh masyarakat secara luas untuk dibaca dan diambil manfaatnya.
Apresiasi narasumber dalam seminar ini bahwa informasi di web manuskrip adalah lebih detail dibandingkan dengan web lainnya karena menyediakan informasi tidak hanya terkait naskah namun terdapat informasi juga terkait pemilik, penulis, dan penyalin manuskrip. Dengan begitu akan lebih memberi gambaran untuk dapat mengkaji dari berbagai sudut pandang terkait naskah yang dituju.
Pada saat membuka acara, Kepala Puslitbang LKKMO Arskal Salim GP menyampaikan bahwa memang tidak mudah bagi para peneliti untuk melakukan penelitian di tengah situasi pandemi seperti sekarang. Namun dengan terdapatnya beberapa manuskrip di wilayah yang masih bisa dikunjungi saat situasi pandemi pada akhirnya membuat program ini terus berjalan dan dapat memberikan manfaat kepada penggunanya. Ke depan jika memang situasi sudah kembali normal, Prof Arskal Salim GP berharap agar para peneliti bisa lebih leluasa lagi melakukan eksplorasi manuskrip ke beberapa wilayah di Nusantara bahkan Mancanegara.
Selain itu, Arskal Salim GP juga menyampaikan bahwa kedepan perlu adanya mapping manuskrip sehingga keberadaannya jelas dan bisa didatangi ketika kita ingin mengkajinya. Kemudian di tahun yang akan datang Universitas Hindu Dharma Negeri Denpasar juga akan membuat pusat kajian manuskrip yang beberapa naskahnya akan didapatkan kembali dari Belanda. Tentunya hal ini akan mempermudah para peneliti yang akan mengkaji naskah-naskah tersebut dengan hanya langsung datang ke Kota Denpasar.
Kemudian perihal digitalisasi naskah, Arskal Salim GP juga menyampaikan bahwa perlu adanya peningkatan kelengkapan peralatan. Kedepan Puslitbang Lektur hendaknya bisa menyediakan studio sehingga proses digitalisasi manuskrip bisa dilakukan di studio kantor, sehingga hasilnya bisa lebih maksimal.[]
Cepy/diad