Bali (Balitbang Diklat)---Sebagai alumni Pelatihan Multimedia Penyuluhan Agama Angkatan IV yang diselenggarakan pada tanggal 21 Februari s.d. 11 Maret 2022, saya melihat bahwa sistem pelatihan di Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan sangat baik dalam menjawab kebutuhan kompetensi dalam bimbingan penyuluhan (bingluh) agama melalui multimedia. Hal ini telah sesuai dengan peraturan yang tertuang dalam Permenpan/RB Nomor 9 Tahun 2021 tentang Jabatan Fungsional Penyuluh Agama. Permenpan ini mengatur penyampaian bingluh agama bukan hanya melalui naskah tetapi sudah ditambah multimedia melalui video, slide, flyer, leaflet, brosur, dan lain-lain.

Demikian testimoni I Gusti Agung Istri Purwati, Penyuluh Agama Hindu Kantor Kementerian Agama Kabupaten Badung Bali yang disampaikan melalui WhatsApp, Selasa (15/03/2022). Ia menjadi salah seorang peserta Pelatihan Multimedia Penyuluhan Agama Akt. IV.

“Saya sangat berterima kasih mendapat kesempatan ikut pelatihan multimedia ini karena banyak ilmu yang saya dapatkan, banyak pengalaman, dan banyak teman,” tutur Purwati.

Lebih lanjut, Purwati menuturkan bahwa dirinya masih awam dalam pembuatan konten bimbingan penyuluhan agama melalui video yang dibuat dengan aplikasi. Menurutnya, hingga saat ini video-video bimbingan dan penyuluhan agama pada kanal youtube VIOLA dibuat melalui proses pembuatan naskah, syuting, editing masih dibantu oleh tim lain. “Pelatihan ini, menuntut peserta dapat memproduksi konten bingluh dan memiliki kanal youtube sendiri,” katanya.

Sebagai seorang penyuluh agama, Purwati memberikan pelayanan bingluh kepada masyarakat melalui RRI Pro 4 Denpasar Bali untuk menjadi pengisi acara Cahaya Pagi yang disiarkan setiap hari. Selain di RRI, penyuluh kelahiran Denpasar ini juga beberapa kali mengisi siaran di TVRI Denpasar.

“Saya banyak melaksanakan kegiatan dalam membimbing umat bukan hanya melalui ceramah, tapi juga melalui berbagai pentas seni, serta ada pula melalui praktik-praktik keagamaan,” ungkap Purwati.

Purwati berharap agar Pusdiklat terus menyelenggarakan pelatihan multimedia secara rutin. “Jika dibuat rutin, akan semakin banyak penyuluh yang bisa membuat konten multimedia penyuluhan. Konten ini dapat disebarluaskan melalui kanal youtube dan media sosial sendiri,” katanya.

“Semoga dengan pembuatan konten berbasis multimedia bisa memberikan bingluh kepada umat dengan cara yang lebih menarik dan inovatif dalam meningkatkan iman dan ketakwaan umat,” tutupnya. []

NR/diad