Pelestarian Literasi Agama dan Warisan Budaya Dunia Kuatkan Moderasi Beragama Internasional

3 Agt 2023
Pelestarian Literasi Agama dan Warisan Budaya Dunia Kuatkan Moderasi Beragama Internasional
Wakil Dirjen International Research Center For Islamic History, Art, and Culture (IRCICA) Abu Bakar Abdullah Senghor pada Pembukaan International Symposium on Religius Literature and Heritage ke-4 (ISLAGE 4) di Yogyakarta, Rabu (2/8/2023).

Yogyakarta (Balitbang Diklat)—Literasi agama dan warisan budaya penting untuk dilestarikan guna menguatkan toleransi beragama dan menciptakan kehidupan yang harmonis di dunia Internasional.

Hal tersebut disampaikan secara virtual oleh Wakil Dirjen International Research Center For Islamic History, Art, and Culture (IRCICA) Abu Bakar Abdullah Senghor pada Pembukaan International Symposium on Religius Literature and Heritage ke-4 (ISLAGE 4) di Yogyakarta, Rabu (2/8/2023).

Menurutnya, literasi dan warisan agama terus berkembang dan berjalan mengikuti zaman. “Literasi dan warisan agama ini bersifat fleksibel, dinamis, dan tidak stagnan, sehingga bisa disesuaikan dengan perkembangan global,” ungkapnya.

Dalam perjalanannya, sambung Abu Bakar, literasi dan warisan agama itu melebur di dalam lingkup masyarakat, berinteraksi, dan hidup berdampingan dengan tradisi lokal yang sudah ada sebelumnya. “Tentunya, hal ini akan menghasilkan akulturasi budaya dan akan terus memperkaya beragam budaya di seluruh dunia,” imbuhnya.

Kemudian, ia menegaskan bahwa keragaman budaya dan literatur agama berperan dalam mendefinisikan identitas budaya. “Mengutip dari hasil dari survei ilmiah tentang ciri-ciri identitas budaya dari berbagai negara, menunjukkan bahwa kesamaan budaya yang signifikan akan menumbuhkan harmoni dalam kehidupan, bahkan jika mereka tinggal di negara-negara yang secara geografis berjauhan satu sama lain,” jelas Wakil Dirjen IRCICA ini.

Hal tersebut, lanjut Abu Bakar, sejalan dengan tujuan dibentuknya Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) beranggotakan 57 negara Islam atau berpenduduk mayoritas muslim di kawasan Asia dan Afrika. “Tujuannya antara lain untuk meningkatkan solidaritas Islam di antara negara anggota, mengoordinasikan kerja sama antar-negara anggota, mendukung perdamaian dan keamanan internasional, OKI beranggotakan 57 negara Islam atau berpenduduk mayoritas muslim di kawasan Asia dan Afrika,” tuturnya.

Terakhir, Abu bakar menjelaskan beberapa program-program yang dikembangkan IRCICA. “Program-program tersebut di antaranya adalah studi tentang Al-Qur'an, studi tentang peradaban Islam dan negara-negara Muslim, studi tentang warisan budaya dan arsitektur Islam, dan lain sebagainya,” pungkasnya.

Ahmad Nasi’in Najib/diad

Penulis: Ahmad Nasiin Najib
Editor: Dewi Indah Ayu
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI