Pembinaan PBPA di Sukoharjo: Dua Penerbit Besar Siap Tingkatkan Kualitas Buku Pendidikan Agama

21 Jun 2024
Pembinaan PBPA di Sukoharjo: Dua Penerbit Besar Siap Tingkatkan Kualitas Buku Pendidikan Agama
Tim Pembinaan PBPA Sukoharjo Jerry Hendrajaya dan Leo Sugiri menjelaskan proses PBPA dan bimbingan teknis perbaikan dengan CV Hasan Pratama dan PT Wangsa Jatra Lestari di Sukoharjo, Kamis (20/6/2024).

Sukoharjo (Balitbang Diklat)---Sebuah acara pembinaan Penilaian Buku Pendidikan Agama (PBPA) baru saja berlangsung di Sukoharjo, melibatkan dua penerbit besar, yaitu CV Hasan Pratama dan PT Wangsa Jatra Lestari. Acara yang diselenggarakan selama tiga hari (19-21 Juni 2024) ini, dipimpin Jerry Hendrajaya sebagai supervisor dan Leo Sugiri sebagai verifikator.

 

Pada kesempatan ini, Jerry Hendrajaya menjelaskan bahwa Sidang Penilaian Buku Pendidikan Agama (PBPA) merupakan proses evaluasi penting untuk memastikan buku-buku yang berhubungan dengan agama memenuhi standar kualitas tertentu. "Proses ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan termasuk ahli agama, akademisi, dan pihak berwenang," ujarnya.

 

Jerry memaparkan langkah-langkah penting dalam proses penilaian buku pendidikan agama, antara lain:

1. Pembentukan tim penilai terdiri dari ahli agama, akademisi, praktisi pendidikan, dan perwakilan lembaga pemerintah yang relevan;

2. Penetapan kriteria penilaian yang jelas seperti akurasi isi, relevansi dengan ajaran agama, kejelasan penyajian, dan kepatuhan terhadap pedoman etis dan moral;

3. Penyusunan rubrik penilaian untuk memudahkan evaluasi;

4. Pengumpulan buku-buku yang akan dinilai dari penerbit, penulis, maupun lembaga pendidikan;

5. Klasifikasi buku berdasarkan tema atau subjek untuk mempermudah penilaian;

6. Pembacaan dan penilaian buku berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan;

7. Diskusi dan debat di antara anggota tim penilai untuk mencapai konsensus mengenai nilai dan kualitas buku.

 

Menurut Jerry, setelah langkah-langkah tersebut dilalui, hasil dari penilaian ini akan diikuti dengan rekomendasi kepada penerbit atau penulis untuk perbaikan jika ditemukan kekurangan, serta pengambilan keputusan mengenai penerbitan atau penggunaan buku dalam kurikulum pendidikan agama. Proses perbaikan buku oleh penerbit merupakan proses yang akan berlangsung setelah dilakukannya kegiatan pembinaan ini.

 

Pertemuan di Sukoharjo ini dilanjutkan dengan sesi diskusi dan pembinaan dalam melangkah menuju proses selanjutnya yaitu perbaikan oleh penerbit. Berkaca pada hasil tahap sebelum penilaian yaitu tahap cek similarity, Leo Sugiri selaku verifikator menjabarkan bahwa CV Hasan Pratama mengusulkan 40 buku dan 4 buku di antaranya tidak lolos tahap cek similarity. Sedangkan PT Wangsa Jatra Lestari mengusulkan 15 buku dan semua bukunya lolos cek similarity.

 

Leo Sugiri mengingatkan bahwa buku-buku yang tidak lolos cek similarity disebabkan oleh tingkat kesamaan teks yang melebihi 25%, ambang batas yang ditetapkan untuk memastikan orisinalitas dan kualitas konten. “Jika nanti ditemukan plagiasi pada tahap penilaian dan diberikan catatan merah oleh penilai, sangat direkomendasikan penerbit untuk memperbaiki hal tersebut terlebih dahulu. Seringkali walau sudah lolos cek similarity tapi masih terdapat plagiasi,”  tegasnya.

 

Di sesi akhir, Jerry turut menambahkan bahwa pada tahap perbaikan harap diperhatikan dan diutamakan rekomendasi revisi yang krusial agar progres dalam PBPA dapat berjalan dengan lancar. Jerry juga menyatakan hasil penilaian pada akhirnya akan diumumkan kepada publik untuk menjamin transparansi dan akuntabilitas. Dengan proses penilaian yang menyeluruh dan transparan ini, diharapkan buku-buku pendidikan agama yang beredar di masyarakat dapat memiliki kualitas yang baik dan bermanfaat bagi semua pihak.

 

Tim Pembinaan PBPA Sukoharjo berharap bahwa upaya ini akan membantu penerbit dalam melangkah ke tahap selanjutnya untuk meningkatkan kualitas buku-buku agama, dan memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat, terutama dalam pendidikan agama. (Rheka Humanis/bas/sri)

 

Penulis: Rheka. H
Sumber: Puslitbang Lektur
Editor: Abas dan Sri Hendriani
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI