PENINGKATAN SUMBER DAYA MANUSIA MELALUI PONDOK PESANTREN SALAF DI JAWA TENGAH; Studi Kasus Pondok Pesantren Dawar Kabupaten Boyolali

21 Mei 2007
PENINGKATAN SUMBER DAYA MANUSIA MELALUI PONDOK PESANTREN SALAF DI JAWA TENGAH; Studi Kasus Pondok Pesantren Dawar Kabupaten Boyolali

PENINGKATAN SUMBER DAYA MANUSIA MELALUI 
PONDOK PESANTREN SALAF DI JAWA TENGAH; 
Studi Kasus Pondok Pesantren Dawar Kabupaten Boyolali 

Oleh: Drs. Ali Khudrin
56 halaman

Balai Penelitian Aliran Kerohanian/Keagamaan
Semarang 2001


Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam pembangunan bagi negara yang sedang berkembang seperti Indonesia. Sedang kualitas sumber daya manusia sangat ditentukan oleh mutu pendidikan. Pendidikan memegang peranan utama dalam peningkatan sumber daya manusia. Untuk meningkatkan sumber daya manusia dalam rangka pembangunan bangsa dan negara salah satunya melalui pendidikan. Pendidikan yang dimaksud adalah pembinaan manusia mengembangkan kemampuan-kemampuan yang ada pada dirinya.

Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan usaha-usaha yang dilakukan oleh pondok pesantren salafi atau tradisional dalam meningkatkan sumber daya manusia. Usaha-usaha tersebut meliputi penyelenggaraan pendidikan kitab kuning dan aktivitas lainnya serta profil beberapa alumni.

Metode penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui pengamatan, wawancara, dan telaah dokumen.

Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa kegiatan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di Pondok Pesantren ini dilakukan melalui pengajaran kitab kuning kepada santri pondok pesantren, melalui pengajian kitab kuning kepada masyarakat sekitar di pondok, melalui pengajian umum (majelis taklim), melalui keterampilan, dan melalui lainnya.

Beberapa kegiatan peningkatan kualitas SDM diantaranya adalah pengajaran kitab kuning kepada santri di pondok ada yang dilakukan melalui madrasah diniah dengan sistem klasikal dan ada yang dilakukan langsung oleh Kiai dan pembantunya dengan sistem halaqah/pengajian weton meskipun santrinya dan gurunya sama tetapi waktunya berbeda.

Pengajian umum atau majelis taklim ada yang diselenggarakan setiap hari kamis siang dan ada yang diselenggarakan setiap hari jum’at Pahing. Peningkatan SDM juga dilakukan melalui keterampilan, para santri lebih banyak melakukan kegiatan ini melalui praktek hasil alamiah dan santri langsung terjun bekerja di rumah pengrajin. Namun demikian ada juga yang melalui praktek hasil pelatihan formal tetapi jarang dan sedikit santri yang mengikutinya.

Penelitian ini menyarankan kepada Departemen Agama hendaknya dapat membantu kegiatan Pondok Pesantren Dawar terutama dalam penyelenggaraan pendidikan keterampilan bagi para santri miskin. Bantuan tersebut bisa berupa moril maupun materil.

Pimpinan pondok pesantren Dawar disarankan untuk memberikan pendidikan keterampilan di pondok ini. Hal ini penting dilakukan karena dapat meningkatkan SDM para santri.***

Editor:
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI