Peran Strategis Ormas Keagamaan dalam Merawat Harmoni dan Toleransi
Jakarta (Balitbang Diklat)---Kepala Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan (BALK) Badan Litbang dan Diklat (Balitbang Diklat) Kementerian Agama Arfi Hatim mengatakan kunci terciptanya toleransi dan kerukunan bangsa Indonesia yang plural yaitu dengan upaya-upaya yang konsisten merawat dan menciptakan harmoni dan toleransi di Indonesia.
“Kewajiban semua pihak, pemerintah dan masyarakat termasuk di dalamnya peran ormas sebagai representasi dari masyarakat,” ujar Arfi dalam laporannya di hadapan Kepala Badan (Kaban) Litbang dan Diklat dan seluruh peserta pada kegiatan Bedah Buku Ormas Islam dan Gerakan Moderasi Beragama di Indonesia, di Hotel Ashley, Tanah Abang Jakarta, Selasa (8/8/2023).
Kegiatan bedah buku, kata Arfi, merupakan program kegiatan Puslitbang BALK yang rutin dilaksanakan. Ini juga sebagai upaya diseminasi dan implementasi program prioritas Kementerian Agama yang dicanangkan Gus Menteri, yaitu penguatan moderasi beragama.
“Termasuk menyediakan bahan kebijakan pembangunan bidang agama dan menyusun rekomendasi program dan kegiatan strategis untuk penguatan moderasi beragama,” ucap Arfi.
Arfi menegaskan, pada kesempatan yang akan datang, pihaknya juga akan membedah peran ormas dalam perspektif moderasi beragama, dari ormas-ormas agama lainnya. Sehingga, dalam konteks ini tidak dipungkiri peran ormas yang sangat strategis dalam merawat harmoni, pluralisme, pemahaman, dan pengamalan agama yang inklusif dan toleran, baik di level lokal, nasional maupun global.
“Kita juga mengetahui bahwa ormas-ormas Islam di Indonesia yang sifatnya nasional sangat banyak memberikan kontribusi secara global. Misalnya, tahun lalu ada R20, sebagai side event dari G20, yang sukses dan menghasilkan beberapa rekomendasi yang dilaksanakan,” ungkapnya.
Secara ringkas, lanjut Arfi, buku Ormas Islam dan Gerakan Moderasi Beragama di Indonesia yang disusun oleh Khairon Sirin dan Hadrus Sholeh ini dapat memperkaya dan melengkapi referensi khazanah literasi tentang Moderasi Beragama.
“Dari perspektif ormas, buku ini juga berusaha meng-capture organisasi berbasis Islam di Indonesia yang mengedepankan sisi Moderasi Beragama, distribusi dan upaya-upaya yang sudah dan akan dilakukan ke depan untuk mempromosikan kebijakan dan implementasi Moderasi Beragama sebagai sebuah gerakan Indonesia,” pungkasnya.
Pada kegiatan ini, hadir perwakilan Majelis Ulama Indonesia, Muhammadiyah, PBNU, perwakilan dari Bimas Islam, PKUB, dan peneliti BRIN. (Barjah/dia/bas)