Perlu Diklat Khusus Materi Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

11 Okt 2016
Perlu Diklat Khusus Materi Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

Semarang (11 Oktober 2016). Balai Diklat Keagamaan Semarang menyelenggarakan kegiatan Orasi Ilmiah Widyaiswara Ahli Utama untuk Drs. H. Teguh Suyitno, M.Pd., bertempat di Aula Balai Diklat Keagamaan Semarang, 11 Oktober 2016.  Orasi yang disampaikan berjudul: “Pengaruh Hasil Diklat, Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Profesional terhadap Kinerja Guru (Penelitian Alumni Diklat Guru Muda Mata Pelajaran Bahasa Inggris Madrasah Aliyah di Balai Diklat Keagamaan Semarang Tahun 2014)”. Acara ini dibuka oleh Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, Prof. H. Abd. Rahman, Mas’ud, Ph.D. selaku Ketua Sidang.  

Selain Kepala Badan Litbang dan Diklat, acara ini juga dihadiri Kepala Lembaga Administrasi Negara RI yang dalam hal ini diwakili oleh Kepala Pusdiklat Kepemimpinan Aparatur Nasional, Dra. Purwastuti, M.B.A., para Pejabat Eselon II, III, dan IV di lingkungan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, para pejabat di lingkungan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah dan UIN Walisongo Semarang, para pejabat di lingkungan instansi terkait, dan Tim Pembimbing/Pembahas Penulisan KTI, serta para pejabat fungsional di lingkungan Balai Diklat Keagamaan (BDK) Semarang.

Dalam sambutannya, Mas’ud menyampaikan beberapa hal. Pertama, ucapan rasa syukur karena Kementerian Agama, khususnya Badan Litbang dan Diklat telah menambah jumlah Widyaiswara Ahli Utamanya. Dengan orasi ini, berarti telah ada 32 orang widyaiswara yang berhasil melaksanakan orasi ilmiah sepanjang sejarah Kementerian Agama. Kedua, bulan yang lalu tepatnya pada tanggal 26 September 2016, Badan Litbang dan Diklat juga telah menyelenggarakan Orasi Ilmiah Widyaiswara Utama yang diikuti oleh 3 orang widyaiswara sekaligus dari Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan. 

Ketiga, secara statistik, dalam setahun terakhir ada 6 orang widyaiswara Kementerian Agama yang melaksanakan orasi ilmiah. Siklus ini patut disyukuri. Jumlah ini tentu perlu ditingkatkan karena persentase Widyaiswara Utama baru 4,66% dari seluruh widyaiswara aktif Kementerian Agama yang berjumlah 343 orang. Keempat, ucapan selamat kepada BDK Semarang yang telah melaksanakan orasi ilmiah. 

Mas’ud berharap agar orasi ini menjadi motivasi bagi para widyaiswara dan segenap pegawai untuk senantiasa berprestasi mencapai level tertinggi, apa lagi tuntutan berprestasi kepada ASN akhir-akhir ini menguat. Khusus, untuk Saudara Teguh Suyitno, beliau  memberikan apresiasi atas Karya Tulis Ilmiah-nya yang sangat berharga dan dibutuhkan sebagai bahan evaluasi dan kebijakan pimpinan. 

Dalam orasinya, Teguh Suyitno menunjukkan bahwa diklat teknis fungsional guru muda mata pelajaran Bahasa Inggris Madrasah Aliyah, kompetensi pedagogik, dan kompetensi profesional secara simultan berpengaruh terhadap kinerja guru. “Hubungan yang positif dan signifikan tersebut dapat diyakini sebagai efek positif dari hasil diklat, penguasaan kompetensi pedagogik, dan penguasaan kompetensi profesional secara bersama-sama para alumni diklat terhadap kinerja guru,” ungkapnya.

Atas dasar temuan itu, ia menyarankan  Pertama, Balai Diklat Keagamaan Semarang diharapkan menyelenggarakan diklat khusus materi pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi guru mata pelajaran Bahasa Inggris Madrasah Aliyah khususnya, dan semua guru pada umumnya. 

Kedua, Balai Diklat Keagamaan Semarang hendaknya meningkatkan pembelajaran pada mata diklat penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran. 

Ketiga, Balai Diklat Keagamaan Semarang diharapkan menambahkan mata diklat pendalaman materi Bahasa Inggris yang mengacu kepada Pedoman Materi Pelajaran (PMP) lampiran III Kurikulum 2013 yang berlaku. 

Keempat, Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI perlu merivisi kurikulum dan silabus diklat guru mata pelajaran Bahasa Inggris Madrasah Aliyah sesuai Permenpan dan RB Nomor 16 Tahun 2007. 

Kelima, Kepala Madrasah Aliyah hendaknya melaksanakan penilaian kinerja guru sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam rangka memotret kinerja guru secara obyektif. 

Keenam, para alumni diklat guru mata pelajaran Bahasa Inggris Madrasah Aliyah perlu meningkatkan kinerja.

Kepala Badan sangat mengapresiasi kegiatan ini, karena melalui kegiatan ini akan melahirkan pejabat eselon I seperti beliau. Selanjutnya, beliau berharap, untuk widyaiswara atau  peneliti yang sedang melakukan penelitian sebagai bahan orasi ilmiahnya, perlu diberikan affirmative action,   salah satu bentuknya diberangkatkan ke luar negeri dalam rangka shortcourse.

Di akhir sambutannya, Mas’ud menghimbau agar kita selalu mengutamakan sikap kedisiplinan, kejujuran, dan mengutamakan kualitas dalam bekerja, yang pada akhirnya sikap-sikap itu akan membawa institusi Kementerian Agama menjadi semakin maju dan lebih baik.

 

(bas/vick/diad)

Editor:
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI