PRAKTIK ZIARAH KE MAKAM WALI

29 Nov 2018
PRAKTIK ZIARAH KE MAKAM WALI

Makam Syaikh Yusuf al-Makassari di Cape Town termasuk salah satu dari 24 makam waliyyullah yang sering dikunjungi oleh peziarah. Bahkan menurut sejumlah warga dan informasi tertulis, makam Syaikh mendapat perhatian yang sangat besar. Menurut Imam Adam Philander, warga muslim di Cape Town yang akan menunaikan ibadah haji atau umrah menyempatkan diri untuk menziarahi makam wali. Itu dimaksudkan untuk mengenang jasa wali tersebut menyebarkan agama Islam di wilayah itu sehingga mereka juga memperoleh hidayah dari Allah. Di samping itu, mereka juga melakukan ziarah ke makam orang tua yang sudah meninggal. Itu juga terkait dengan jasa orang tua dalam mengasuh dan memberikan bimbingan keagamaan pada masa kecil. Mereka berdoa agar orang-orang yang berjasa dalam hidupnya senantiasa memperoleh magfirah dan rahmat Allah, seperti terkandung pada teks doa yang dibaca Imam Adam.

Imam Adam Philander dan seorang pemuka agama setempat mengantar kami ziarah ke makam Syaikh Yusuf. Itu dilakukan pada hari pertama kedatangan kami di Cape Town, setelah mengikuti salat Jumat, membaca wirid bersama dan salat sunat ba‘diyah. Imam Adam mengambil posisi berdiri di dekat makam pada bagian kaki dan menghadap ke arah kepala. Posisi itu sesuai dengan panduan ziarah yang dibuat secara tertulis. Kami berdua dari Indonesia mengapit Imam Adam. Ia memimpin pembacaan ayat-ayat Al-Qur’an, salawat dan doa sekitar sepuluh hingga lima belas menit. Ketika itu ada  seseorang di dalam bangunan makam. Saya tidak sempat menanyakan apakah ia penjaga atau peziarah. Makam dan halaman yang bersih dan rapi agaknya dirawat secara rutin.

Pada beberapa makam lainnya yang kami kunjungi ada orang yang menjaganya, namun ada juga yang tidak ada. Di pintu masuk ke halaman makam Sayed Mahmud, ada orang di dalam suatu ruang yang memperhatikan tamu dari kejauhan. Selain itu, ada petugas yang merawat taman (disebut care taker). Di halaman belakang terdapat toilet yang cukup luas dan bersih yang terpisah peruntukannya bagi pengunjung laki-laki dan perempuan.    

Kami ditemani ziarah ke beberapa makam wali di tempat yang berbeda selama dua hari. Semuanya berlangsung singkat. Tak ada tempat khusus untuk duduk lama. Ini berbeda dari kebiasaan banyak peziarah ke makam wali di Indonesia yang kadang-kadang berlangsung lama. Sebagian orang duduk di sekitar makam membaca Al-Qur’an. Pengelola makam menyediakan tempat khusus bagi peziarah yang menggunakan waktu yang lama. Di sekitar makam Sunan Ampel Surabaya dan Sunan Kudus, dan Sunan Muria di Jawa Tengah terdapat banyak pedagang yang menawarkan berbagai macam barang dagangan. Daya tarik makam turut menggairahkan kegiatan ekonomi (Arraiyyah, 1998).  

Sebagai perbandingan, suasana ziarah ke makam wali di Indonesia mempunyai satu dua kesamaan dengan suasana ziarah ke makam sahabat Nabi Saw., Saad bin Abi Waqqas R.A., di Guangzhou Cina (2017). Walau bangunan yang di dalamnya ada makam agak kecil, namun beberapa peziarah menggunakan waktu yang lama untuk membaca Al-Qur’an di samping makam. Di dalam kompleks makam itu terdapat bangunan yang disiapkan bagi peziarah yang akan menghabiskan waktu lama. Selain Muslim setempat di Cina, peziarah kelihatannya berasal dari berbagai negeri Muslim, seperti India dan Pakistan.         

Tidak jauh dari makam Syaikh Yusuf terdapat guest house bagi peziarah yang datang dari tempat yang jauh.Guest house mempunyai sekitar lima atau enam kamar, dapur, ruang makan yang juga difungsikan untuk ruang pertemuan. Ketika kami di situ, ada tamu dari Mesir dan tamu warga Western Cape.

Copy Piagam Penghargaan dari Pemerintah RI kepada Syekh Yusuf digantung di dinding ruang tamu guest house. Pertama Piagam Gelar Pahlawan. Isinya Presiden RI menganugerahkan Gelar Pahlawan Nasional kepada Syekh Yusuf Tajul Khalwati (Almarhum) sebagai penghargaan atas kesetiaan dan tindak kepahlawanan dalam perjuangan melawan penjajah di daerah sehingga dapat dijadikan teladan bagi setiap Warga Negara Indonesia. Piagam ditanda tangani Presiden Soeharto tanggal 7 Agustus 1995.

Kedua, Piagam Tanda Kehormatan. Isinya Presiden RI menganugerahkan Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Adipradana kepada Syekh Yusuf Tajul Khalwati (Almarhum) sebagai Kehormatan yang tertinggi karena berjasa luar biasa terhadap Negara dan Bangsa Indonesia. Piagam ditanda tangani oleh Presiden Soeharto pada tanggal 7 Agustus 1995.

Piagam Penghargaan dari Pemerintah Afrika Selatan digantung di ruang resepsionis. Piagam ditanda tangani oleh Presiden Afrika Selatan, T.M. Mbeki pada tanggal 21/04/2005. Isinya penghargaan diberikan kepada Sheikh Yusuf (Almarhum) atas jasanya yang luar biasa dalam perjuangan melawan kolonialisme. Penghargaan diberi kan atas perintah dari Supreme Companions of DR Tombo.

Abdul Nasier, mantan Konsul Jenderal RI di Cape Town (1997-2000) dalam buku, Saya Asal Macassar, menyebutkan bahwa pada tanggal 27 September 2005 Syech Yusuf dianugerahi penghargaan tertinggi berkat jasanya menentang kolonialisme di Afrika Selatan dan dinyatakan sebagai pahlawan nasional Afrika Selatan. Pemberian penghargaan “Oliver Thambo Gold Award” bagi Syech Yusuf merupakan suatu kehormatan istimewa bagi bangsa dan Pemerintah Indonesia (Nasier, 2005).[]

H.M. Hamdar Arraiyyah

Editor:
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI