Lampung Timur (Balitbang Diklat)---Pelaksanaan Penilaian Buku Pendidikan Agama (PBPA) yang digawangi Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi (LKKMO) Balitbang Diklat melakukan inovasi baru dengan adanya hak sanggah dari penerbit. Selain itu, para guru juga dimungkinkan untuk bergabung tidak hanya sebagai penilai, tetapi juga sebagai pemohon.

“Silakan, jika ada di antara guru-guru yang ingin menilaikan buku pendidikan agama yang ditulisnya, dapat mengajukan permohonan melalui aplikasi pbpa.kemenag.go.id,” ujar Jerry Tim Monev PBPA di Lampung Timur, Kamis (12/7/2024).

Hal tersebut disampaikan Jerry saat melakukan Sosialisasi dan Konsolidasi Pembinaan Pelaku Perbukuan Pendidikan Agama dan Keagamaan di Lampung Timur. Menurutnya, kegiatan ini akan terus dilakukan dengan tujuan dan sasaran yang berbeda agar PBPA di Kemenag semakin tersebar luas.

“Sosialisasi kali ini dilaksanakan untuk para guru dan tenaga pendidik di Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia (MAN IC) dan Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4,” ucap pria kelahiran Jakarta ini.

Pada sesi diskusi, guru Bahasa Arab MAN IC Dwi Rahmawati menanyakan tentang materi kurikulum Bahasa Arab. Jerry menjelaskan bahwa yang menjadi ranah pihaknya adalah penilaian terhadap buku-buku pendidikan agama yang akan diterbitkan.

“Bukan pembuat materi kurikulumnya karena hal tersebut merupakan dua hal yang berbeda,” tegas Jerry.

Sementara itu, guru Bahasa Arab MAN IC Lutfi Aqrobah dan guru-guru lainnya sangat antusias mengikuti sosialisasi tersebut. Jerry menyampaikan bahwa proses PBPA tahun ini telah memasuki tahap revisi buku hasil penilaian yang dilakukan oleh penerbit. Periode ini berlangsung hingga 21 Juli 2024.

Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku pendidikan agama yang beredar di masyarakat serta membuka peluang bagi guru-guru untuk berpartisipasi aktif dalam proses penilaian dan pengajuan buku-buku pendidikan agama. (Jerry/Barjah/bas)