Puslitbang LKKMO Siapkan Survei Implemantasi 5 Nilai Budaya kerja
Jakarta (6 Maret 2018). Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi (Puslitbang LKKMO) Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI pada tahun 2018 ini memprogramkan kegiatan Survei Implemantasi 5 Nilai Budaya kerja di Lingkungan Kementerian Agama. Program 5 Budaya Kerja yang sudah dicanangkan Menteri Agama sejak 2015 perlu mendapatkan dukungan dan penguatan dari semua pihak agar mengakar dan terimplementasi di seluruh satker di bawah Kementerian Agama. Efektifitas implementasi kebijakan 5 Nilai Budaya Kerja akan bermuara pada revolusi moral aparatur Kementerian Agama menuju Good Goverment dan Clean Governence.
Kegiatan diawali dengan rapat pembahasan TOR yang digelar pada tanggal 1 Maret 2018 bertempat di Gedung Kementerian Agama RI lantai 18. Rapat dihadiri para peneliti dan pegawai Puslitbang LKKMO, Bagian Ortala dan Kepegawaian Sekretariat, serta peneliti dari Prisma Resources.
Kepala Puslitbang LKKMO Muhammad Zain dalam sambutannya menyatakan bahwa penelitian harus berhasil memotret realitas implementasi 5 Nilai Budaya kerja di Lingkungan Kementerian Agama. Hasil yang bagus akan mempengaruhi nilai Reformasi Birokrasi (RB) sebagai salah satu data dukung menuju 80% tunjangan kinerja untuk pegawai. Oleh karenanya Instrumen penelitian harus dirumuskan dengan indikator yang akurat. Lebih rinci Muhammad Zain menegaskan kuesioner yang digunakan jangan bersifat tertutup dan mengarahkan. Sebaiknya dibuat terbuka agar informasi yang tergali lebih mendalam. Selanjutnya ia menyarankan, “Kajian pustaka dengan tema sejenis juga perlu ditambahkan, semisal buku Good to Great-nya James Collins yang mengupas latar naik dan turunnya perusahaan yang dipengaruhi budaya disiplin, integritas, berani melakukan inovasi, keteladanan, dst.” Terakhir ia menegaskan bahwa selama proses penelitian yang panjang, sedapat mungkin bisa dihadirkan report progress untuk pimpinan.
Sesi pemaparan TOR dinarasumberi oleh Kurniawan Zein dariPrisma Resources dan Dr. Farida Hamid dari UIN Syarif Hidayatullah. Kurniawan Zein menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemahaman, penerimaan dan persepsi pegawai tentang sejauhmana 5 Nilai Budaya Kerja telah diimplementasikan di lingkungan Kementerian Agama. Survei awal ini akan menyasar 740 responden yang tersebar di 7 (tujuh) wilayah yaitu DKI Jakarta, Sumatera Utara, Kalimantan Tengah, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, dan Maluku. Responden diminta untuk menanggapi implementasi 5 Nilai Budaya Kerja yang terdiri dari Integritas, Profesionalitas, Inovasi, Tanggung Jawab dan Keteladanan.
“Penelitian ini juga berupaya menjaring data terkait pengaruh lima budaya kerja dalam meningkatkan kinerja Kementerian Agama,” tegas narasumber.
Dalam kesempatan ini, narasumber juga berdialog aktif dengan peserta untuk menjaring masukan tentang konsep 5 Nilai Budaya Kerja dan peguatan metodologi. Simpulan pokok-pokok pikiran yang berkembang dalam diskusi antara lain:
-
latar belakang perlu dipertajam dengan penambahan dasar hukum perberlakuan kebijakan 5 Nilai Budaya Kerja, catatan 100 hari kinerja Kementerian Agama, road map RB, serta KMA Nomor 39 Tahun 2015 tentang rencana strategis Kementerian Agama Tahun 2015-2019.
-
perlu mempertajan rumusan tentang urgensi, signifikansi, permasalahan penelitian, dan keterjangkauan penelitian.
-
perlu sajian analisis data dalam bentuk komparatif dengan kriteria unit analisis pusat dan daerah, per satuan unit kerja, level staf dan pimpinan, dst.
-
bahan untuk kerangka berfikir penelitian perlu digali seperti penetapan indikator positif dan negatif yang tertuang dalam Buku Saku 5 Nilai Budaya Kerja Kementerian Agama.
-
penetapan unit analisis penelitian perlu mempertimbangkan keragaman karakter dan zona, di samping keberadaan Balai Litbang Agama dan Balai Diklat Keagamaan.
-
perlu penelitian mixed methode agar hasil penelitian lebih mendalam. Kuesioner bisa dilengkapi dengan panduan wawancara mendalam terhadap responden kunci.
-
rekomendasi hasil penelitian ditujukan kepada seluruh unit eselon I pusat dan satker daerah.
Di penghujung kegiatan, diputuskan bahwa akan ada kegiatan lanjutan untuk membahas draf desain penelitian yang memuati konsep dan metodologi secara lebih komprehensif. “Apresiasi dan ucapan terimakasih atas kontribusi semua peserta dan narasumber, ujar Dr. Asroi, kabid Litbang Manajemen Organisasi. []
RK/diad