Salah Satu Indikator Moderasi Beragama adalah Anti Kekerasan

4 Apr 2022
Salah Satu Indikator Moderasi Beragama adalah  Anti Kekerasan

Ciputat (Balitbang Diklat)---Salah satu indikator moderasi beragama adalah anti kekerasan dalam penyelesaian masalah. Berbagai masalah harus dihadapi dan diselesaikan dengan jalan dialog.

Pernyataan tersebut disampaikan Plt. Kepala Badan Litbang dan Diklat Abu Rokhmad saat memberi arahan dan membuka Pelatihan Penguatan Moderasi Beragama Angkatan VIII dan IX di Kampus Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan, Senin (4/4/2022).

Lebih lanjut Plt. Kaban menekankan penyelesaian masalah yang dilakukan dengan cara dialog adalah tanda sebagai bangsa beradab.

“Kekerasan bukan pilihan utama yang bila dipakai maka dunia sudah selesai. Budaya anti kekerasan harus menjadi doktrin keyakinan kita dalam beragama,” tekan dia.

Staf Ahli Menteri Agama Bidang Hukum dan HAM ini mengingatkan peserta untuk tidak membungkus kekerasan dengan agama. “Kekerasan bila dibungkus agama berdampak  dahsyat. Agama domain yg suci dan mulia, maka disebarkan secara baik,” tekannya.

“Bila penguatan moderasi beragama sukses, maka bangsa dan agama-agama merayakan kesuksesannya,” tutupnya.

Pada saat yang sama, Ketua panitia pelatihan, Efa Ainul Falah melaporkan bahwa pelatihan yang dilaksanakan selama 6 hari, pada 4 s.d. 9 April 2022. Kegiatan diikuti oleh 60 peserta dari widyaiswara Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagaman dan Balai Diklat Keagamaan (BDK) serta para dosen dari lima belas perguruan tinggi.

“Pusdiklat menjalankan program prioritas Kemenag berupa moderasi beragama dan akan terus mendukung program tersebut,” ungkap Efa.

Pasca pelatihan, seluruh peserta diharapkan siap menjadi trainer moderasi beragama yang dilaksanakan unit kerja lain. “Pokja moderasi beragama dapat menugaskan alumni pelatihan ToT untuk menjadi trainer,” tutup Efa.[]

NR/diad

Penulis: Nasrulloh
Editor: Dewindah
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI