Sasar Agent of Social Change, Balitbang Diklat Gelar Moderasi Beragama Goes to Campus

27 Sep 2023
Sasar Agent of Social Change, Balitbang Diklat Gelar Moderasi Beragama Goes to Campus
Sesban Arskal Salim pada kegiatan Moderasi Beragama Goes to Campus di Universitas Islam Bandung yang diselenggarakan Balai Litbang Agama Jakarta, Bandung (27/9/2023). (Foto: Rifqi)

Bandung (Balitbang Diklat)---Akademisi dan mahasiswa adalah bagian dari agent of social change yang ke depan menjadi generasi pembawa perubahan bagi Indonesia. Inilah alasan kegiatan Moderasi Beragama Goes to Campus menjadi program utama dalam sosialisasi dan diseminasi penguatan moderasi beragama di masyarakat Indonesia.

“Berdasarkan roadmap yang dibuat, pemahaman moderasi beragama menyasar kalangan akademisi dan mahasiswa. Hal ini sebagai wujud penguatan moderasi beragama bagi masa depan bangsa,” ujar Sekretaris Badan Litbang dan Diklat (Sesban) Prof. Arskal Salim di Bandung, Rabu (27/9/2023).

Sesban Arskal Salim menyampaikan hal tersebut saat memberikan arahan pada Moderasi Beragama Goes to Campus di Universitas Islam Bandung. Kegiatan merupakan kerja sama Balai Litbang Agama Jakarta dengan kampus swasta berbasis agama tersebut.

“Universitas Islam Bandung (Unisba) menjadi kampus swasta pertama yang menjadi tujuan Moderasi Beragama Goes to Campus. Ini menjadi kebanggaan bagi kita,” ungkapnya.

Menurut Sesban, kampus atau dunia pendidikan adalah salah satu ekosistem penguatan moderasi beragama. Selain itu, juga menjadi bagian dari kelompok strategis dalam menyebarluaskan program moderasi beragama. 

“Hal tersebut, sejalan pula dengan langkah-langkah transfromasi kelembagaan Balitbang Diklat menjadi Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan SDM,” katanya. 

Urgensi penguatan moderasi beragama bertujuan untuk mempertahankan persatuan dan kesatuan negara Republik Indonesia. “Kita ingin tetap berada dalam naungan NKRI dengan melanjutkan cita-cita founding fathers. Kita ingin mewariskan negeri yang indah ini kepada generasi penerus bangsa,” ungkap Sesban Arskal.

Lebih lanjut, Sesban mengatakan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari community engagement. Harapannya agar berbagai program Moderasi Beragama bisa menjangkau masyarakat termasuk dunia pendidikan.

Sesban juga mengingatkan, Moderasi Beragama bukan hal yang baru sebab merupakan warisan sosial budaya masyarakat Indonesia. “Toleransi, kerukunan, harmoni, dan moderasi adalah konsep yang sudah dimiliki bangsa Indonesia sejak dulu,” tuturnya.

Konsep dan program moderasi beragama semakin diperkuat sehingga kelak Indonesia Emas 2045, bangsa ini dipimpin oleh generasi yang toleran dan moderat.

Sebelumnya, Kepala Balai Litbang Agama Jakarta Samidi mengatakan, konsep moderasi beragama mengedepankan cara pandang, sikap, dan perilaku secara moderat menjadi bagian penting untuk menumbuhkan sikap toleran, setara, dan kerja sama dalam beragama di masyarakat.

“Oleh karena itu, tema yang diusung dalam kegiatan ini yaitu ‘Membangun Persatuan dan Sinergitas Anak Bangsa melalui Moderasi Beragama di Lingkungan Kampus’,” katanya.

Ia berharap sosialisasi moderasi beragama ini dapat menanamkan nilai-nilai komitmen kebangsaan, toleransi, anti-radikalisme, dan adaptasi pada budaya lokal yang menjadi indikator pada konsep moderasi beragama di lingkungan kampus. “Konsep moderasi beragama dapat menjadi modal sosial-akademik bagi civitas akademika dalam melakukan pengabdian kepada masyarakat untuk mengimplementasikan tri dharma perguruan tinggi,” tandasnya.

Sosialisasi Moderasi Beragama “Goes to Campus” diikuti 500 orang peserta berasal dari civitas akademika Universitas Islam Bandung. Acara dihadiri Rektor UNISBA Prof. Edi Setiadi, Kepala Kanwil Kemenag Jawa Barat Ajam Mustajam, dan narasumber Parihat (Unisba) serta Irfan Amali (Peace Generation).  (Diad/sri/bas)

   

 

Penulis: dewi indah ayu
Editor: Sri Hendriani/Abas
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI