Sesban Arskal Dorong Penguatan Literasi Keagamaan Melalui Program Puslitbang LKKMO
Bali (Balitbang Diklat)---Pada kegiatan Rakor Penguatan Pelayanan Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi (LKKMO), Sekretaris Badan (Sesban) Litbang dan Diklat Kementerian RI, Prof. Arskal Salim menyampaikan strategi percepatan program Puslitbang LKKMO tahun 2024. Strategi yang ditekankan yaitu penguatan literasi melalui program Puslitbang LKKMO.
“Saya punya pengalaman hampir tiga tahun di Puslitbang LKKMO, membuat saya mempunyai pemahaman yang baik tentang dinamika kegiatan di Puslitbang LKKMO. Melalui pengalaman tersebut, saya ingin menekankan bahwa untuk tahun 2024 ini, penguatan literasi keagamaan di Puslitbang LKKMO harus dilakukan guna memperkuat pelayanan Puslitbang LKKMO karena Puslitbang LKKMO merupakan wujud kekuatan intelektual di Kementerian Agama dan hal tersebut perlu disebarkan di seluruh Indonesia,” ujar Arskal.
Menurut Arskal, penguatan literasi dapat dilakukan melalui program Puslitbang LKKMO. Misalnya, program Jurnal Heritage dan Jurnal Lektur yang merupakan salah satu bentuk karya literasi yang dihasilkan Puslitbang LKKMO. Selain itu, juga ada program Penilaian Buku Pendidikan Agama (PBPA) yang berperan dalam memastikan keakuratan dan ketidakmengandungan unsur negatif dalam buku Pendidikan Agama dan Keagamaan. Arskal juga menyoroti pekerjaan penerjemahan Al-Qur'an ke bahasa daerah sebagai tugas mulia. Hal ini dianggap sebagai bagian dari penguatan literasi, mencakup bahasa-bahasa di Indonesia.
Lebih lanjut, Arskal menegaskan pentingnya digitalisasi buku dan dokumen untuk memudahkan perumusan kebijakan di bawah Kementerian Agama. Ia meminta agar semua karya, dokumen, buku, dan referensi segera didigitalkan untuk keperluan penyusunan dokumen kebijakan. Dalam konteks digitalisasi, ia menekankan ketersediaan server dan repository hasil digitalisasi.
“Mohon untuk digitalisasi produk Puslitbang LKKMO ini bisa diselesaikan dan dikoordinasikan dengan Perpustakaan dan Puslitbang lainnya untuk memastikan produk dan hasil literasi Puslitbang LKKMO yang sudah digitalisasi tidak tercecer,” ucap Arskal.
Pada kesempatan ini, Arskal meminta pimpinan di Puslitbang LKKMO untuk mengawal program ini, terutama Kasubbag TU yang mengawasi penguatan program literasi ini. Ia juga mengajak semua peserta untuk semangat dan pantang menyerah demi memajukan hasil literasi dan pelayanan Puslitbang LKKMO.
Kegiatan yang diselenggarakan dari 7-10 Maret 2024 di Bali ini dihadiri internal Puslitbang LKKMO, perwakilan dari Sekretariat Badan Litbang dan Diklat, Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI), dan akademisi eksternal. (Rheka.H/bas/sri)