Sesban Arskal Semangati Perpustakaan Pusat Dorong Digitalisasi Perpus BDK-BLA

14 Okt 2023
Sesban Arskal Semangati Perpustakaan Pusat Dorong Digitalisasi Perpus BDK-BLA
Sesban Arskal Salim pada rapat terbatas (ratas) tim perpus dan tim prakom di ruang rapat lantai 17 Kantor Kemenag Jl. MH. Thamrin Jakarta, Jumat (13/10/2023).

Jakarta (Balitbang Diklat)---Sekretaris Badan (Sesban) Litbang dan Diklat Kemenag Prof. M. Arskal Salim mengatakan Perpustakaan Balitbang Diklat telah melaksanakan program digitalisasi dengan baik. Namun, yang perlu dilakukan segera adalah mengajak sekaligus mendorong perpus di Balai, baik BDK maupun BLA, untuk melakukan hal yang sama.

Arahan tersebut disampaikan Sesban saat rapat terbatas (ratas) tim perpus dan tim prakom di ruang rapat lantai 17 Kantor Kemenag Jl. MH. Thamrin Jakarta, Jumat (13/10/2023).

“Pada 2023 ini ada anggaran digitalisasi, kita mau lakukan apa. Karena ini bagian dari pekerjaan di Sekretariat ada beberapa mata anggaran yang harus kita laksanakan termasuk digitalisasi. Tidak hanya di Sekretariat, tapi juga di BDK dan BLA seluruh Indonesia yang memiliki perpustakaan,” kata Sesban.

Sesban mengatakan para pustakawan di daerah harus mau menyiapkan perpustakaan digital karena menjadi concern dari Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. “Dan itu mendukung apa yang kita sebut sebagai Digital Learning Center (Pusat Pembelajaran Digital). Di Pusdiklat sudah hadir MOOC atau Diklat Pintar yang mendapatkan apresiasi luar biasa,” ungkapnya.

Bahkan, lanjut Sesban, menurut evaluasi kasat mata program Diklat Pintar lebih canggih daripada Cyber Islamic University yang dipersiapkan di IAIN Cirebon. Di sana justru belum ada langkah-langkah yang progresif sehingga yang dilakukan Balitbang Diklat lewat MOOC ternyata sudah lebih maju.

“Padahal harapannya di sana yang lebih hebat karena dengan anggaran dan dukungan institusi mestinya di sana yang lebih dulu. Tapi, mereka tidak bergerak cepat, kita di Pusdiklat justru sudah bergerak lebih baik merintis hal ini. Dengan dukungan yang ada, kita sudah bisa mengundang banyak pihak dan stakeholders, baik dari lingkungan Kementerian Agama maupun dari luar, untuk mendapatkan pembelajaran pelatihan lewat Diklat Pintar itu. Ini yang saya kira suatu capaian yang kita patut syukuri,” tuturnya.

Oleh karena itu, Sesban juga membaca bahwa MOOC tidak spesifik melibatkan BDK-BDK untuk mendesain sebuah mata pelajaran. Ini sesuatu hal yang tidak terbayangkan sebelumnya bahwa ternyata kita mampu menyusun sebuah program yang di luar harapan kita ternyata bisa ratusan ribu dengan modul pelatihan yang sekian banyak bertambah terus.

“Testimoni peserta yang sudah mengikuti ini mungkin bisa menjadi semangat kita untuk terus meningkatkan program digitalisasi perpustakaan karena sangat berkaitan. MOOC kalau tidak didukung oleh perpustakaan digital tentu payah juga. Sebab, referensi bacaan dan penugasan kepada peserta mau ke mana, pasti larinya ke perpustakaan digital,” tegasnya.

“Jadi, itu satu poin yang saya ingin tekankan betul dalam pertemuan ini bagaimana kita semua punya kesiapan, perhatian, dan strategi menuntaskan program digitalisasi perpustakaan di tahun 2023 ini,” sambung mantan Kepala Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi (LKKMO) ini.

Pada kesempatan itu, Sesban Arskal mengatakan di saat bersamaan memberi kesempatan kepada tim perpustakaan pusat untuk melakukan evaluasi internal terkait apa saja yang menjadi kebutuhan dan masih dianggap perlu ditingkatkan. Utamanya kesiapan perpustakaan digital di masing-masing balai di daerah.

“Nanti bisa digambarkan prosentase kesiapan dari masing-masing balai, baik BDK, BLA, maupun Pusdiklat. Atau juga yang sama sekali belum punya dukungan, misalnya, di Loka yang belum punya gedung sendiri ataupun BDK Papua dan BDK Aceh yang masih numpang,” ujar pria asal Makassar ini.

Untuk tahun 2024, Sesban mengatakan perpus pusat mempunyai agenda lanjutan terkait digitalisasi perpustakaan. “Tapi, yang ada dululah tahun 2003 ini seperti apa. Kita punya semacam strategi ke depan supaya langkah-langkah mereka bisa terwujud dengan baik,” pesannya.

Hadir dalam ratas itu Kabag Umum dan Perpustakaan Puji Kusbandari, Ketua Tim Perpustakaan Hariyah, para pustakawan muda, dan tim IT Sekretariat serta tim publikasi. (Ova/bas/sri)

 

 

 

Penulis: ali musthofa asrori
Editor: Abas/Sri Hendriani
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI