Sinergi dan Kolaborasi Untuk Capai Prestasi

11 Feb 2021
Sinergi dan Kolaborasi Untuk Capai Prestasi

Bandung (10 Februari 2021). Sekretariat Balitbang Diklat mendapatkan serapan tertinggi sebesar 99.25% pada tingkat unit eselon II Balitbang Diklat. Sementara untuk SMART DJA, Balitbang Diklat mencapai 95,67% menjadi nomor 1 di lingkungan Kemenag.

Sekretaris Balitbang Diklat Moh. Isom memaparkan prestasi yang berhasil diraih Balitbang Diklat selama periode 2020 sebagai pembukaan laporan kegiatan Capacity Building “Menjalin Kebersamaan dan Meningkatkan Sinergitas SDM” di Bandung. Kegiatan bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas kinerja pegawai Kemenag khususnya yang ada di Sekretariat Balitbang Diklat Kemenag.

“Laporan SMART DJA adalah laporan yang dipantau langsung oleh Presiden terkait serapan anggaran, kinerja, dan efisiensi anggaran. Balitbang Diklat menempari peringkat pertama di lingkungan Kemenag,” ujar Isom, Rabu (10/02).

Menanggapi hal tersebut, Kepala Balitbang Diklat Achmad Gunaryo mengatakan jika tahun 2020 unit ini dapat mencapai serapan dan prestasi seperti itu, maka tahun 2021 bisa berprestasi lebih baik lagi.

“Jika tahun 2021 dapat mencapai serapan anggaran dan prestasi demikian, maka saya optimis tahun 2021 tidak mustahil akan mencapai prestasi yang lebih baik lagi,” ungkap Kaban Gunaryo.

Kaban pun berharap agar sinergi dan kolaborasi ditingkatkan untuk mencapai prestasi tersebut. “Saat ini bukan zamannya bekerja sendiri, tapi perlu sinergi dan kolaborasi. Tujuan dicapai dengan lebih baik dengan bekerja bersama, bukan lagi masanya menunjukkan ego sektoral,” ujar Kaban.

Menurutnya, reformasi birokrasi bisa terwujud jika Balitbang Diklat diisi oleh SDM yang bekerja profesional dan berintegritas. “Jika Balitbang Diklat diisi oleh pegawai yang bekerja baik, maka saya optimis dapat meraih 100% WBBM dan WBK hingga reformasi birokrasi bisa terlaksana. Apalagi didukung dengan serapan anggaran yang baik,” ujarnya.

Seperti diketahui bersama, lanjut Kaban, mempercepat penyerapan APBN dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi saat ini. Belanja pemerintah yang ditandai dengan penyerapan anggaran mennjadi motor penggerak ekonomi di tengah krisis pandemi Covid-19.

Pada kesempatan itu, Kaban Gunaryo juga memberikan materi mengenai “ Hidup di Tengah Perubahan”. Ia mengatakan ada dua jenis perubahan, yakni perubahan sebagai dampak ditemukannya inovasi baru dan perubahan karena tatanan lama sudah tak memadai.

Mengutip dari Kasali, Kaban menjelaskan bahwa era perubahan atau disrupsi adalah termasuk inovasi yang akan menggantikan seluruh sistem lama dengan cara-cara baru. “Jangan berasumsi bahwa perubahan itu buruk. Beri kesempatan perubahan untuk terungkap sebelum menilainya. Bersikaplah terbuka terhadap apa yang mungkin terjadi,” papar Kaban.

Menutup paparannya, Kaban Gunaryo berpesan agar menggunakan perubahan sebagai cara mempelajari hal-hal baru. “Perubahan meminta kita untuk tumbuh dan menerima tantangan. Gunakan pula perubahan sebagai peluang. Artinya pada setiap perubahan yang terjadi, kita mengambil peran dan partisipasi aktif sehingga bisa menjadi bagian dari perubahan itu sendiri, tandasnya.

Kegiatan dihadiri oleh seluruh pegawai Sekretariat Balitbang Diklat, perwakilan dari Biro Umum dan Biro Kepegawaian Kemenag, BDK Bandung, BLA Jakarta, dan UPI Bandung. Sebelum berpartisipasi dalam acara, seluruh peserta telah menjalankan rapid antibody. Kegiatan pun dilaksanakan dengan mengikuti protokol kesehaan sesuai prosedur. []

Diad/diad

Penulis: Dewindah
Editor: Dewindah
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI