Aceh (Balitbang Diklat)---Pengelola Jurnal Lektur Keagamaan menggelar studi banding ke UIN Ar-Raniry Banda Aceh untuk berdiskusi langsung dengan pengelola Jurnal Samara.

“Tujuan kami untuk bersilaturahmi dan belajar mengenai proses Jurnal Samara menjadi jurnal yang memiliki indeks Scimago Journal Rank (SJR) tinggi di Asia,” ujar Editor in Chief Jurnal Lektur Keagamaan Mulyawan di Aceh, Kamis (25/5/2023).

Mulyawan berharap kegiatan studi banding dapat membuka jalan untuk menjalin silaturahmi dan kerja sama yang baik antara jurnal Lektur Keagamaan dengan Jurnal Samara.

Menanggapi hal tersebut, Editor in Chief Jurnal Samara Mursyid Jawas menjelaskan proses yang dilalui untuk mendapat predikat indeks SJR tinggi. “Kami proses sangat ‘berdarah-darah’ untuk belajar mengelola jurnal agar bisa terindeks Scopus,” katanya.

Menurut Mursyid, kebijakan pimpinan pun sangat menentukan arah nasib jurnal ilmiah. “Dukungan pimpinan melalui kebijakannya sangat berperan dalam menentukan kesuksesan jurnal. Selain itu, pengelola Jurnal Samara juga harus patuh pada aturan jurnal dengan sistem Open Journal System (OJS),” tuturnya.

Lebih lanjut, Mursyid mengatakan, sebelum tahun 2019 Jurnal Samara adalah jurnal cetak print out yang dikelola secara manual dengan prinsip ‘yang penting terbit’. Penulis pun kebanyakan dari internal UIN Ar-Raniry.

“Akhirnya kami belajar mengenai OJS, membuat layout tampilan OJS, sistem pengelolaan jurnal, reviu artikel, dan lain sebagainya,” pungkas Mursyid mengakhiri kisahnya.

Tampak hadir dalam kesempatan tersebut, Jurnal Lektur Keagamaan (JLKa) yang dinahkodai Editor in Chief Jurnal Lektur Keagamaan Mulyawan Safwandy Nugraha beserta 10 peserta lainnya.

Mulyawan Safwandy Nugraha/diad