Suul Adab: Orang Yang Tidak Mencintai Bangsa dan Tanah Airnya
Bandung (Balitbang Diklat)---Kepala Badan (Kaban) Litbang dan Diklat Kementerian Agama, Prof. Suyitno, mengatakan Pelatihan Penggerak Moderasi Beragama ini penting. Hasil survei SETARA Institute menunjukkan adanya tren intoleransi pada Generasi Z meningkat. Selain itu, juga berkembang pemikiran dan pandangan bahwa Pancasila bukan landasan bernegara yang final. Hal ini mestinya mencemaskan kita.
“Bisa kita bayangkan 15 tahun yang akan datang, Gen Z ini akan menggantikan kita, akan menentukan arah bangsa ini. Maka, jangan tunggu penyesalan itu datang,” ujar Kaban.
Hal tersebut disampaikan Kaban saat memberikan materi pada Pelatihan Penggerak Moderasi Beragama Angkatan IV,V, VI, dan VII yang diselenggarakan Balai Diklat Keagamaan (BDK) Bandung, di Bandung, Kamis (15/6/2023).
Saat ini, lanjut Kaban, ada hal lain yang menyedihkan kita. Guru dan penyuluh tidak masuk ke dalam kamus idola anak-anak Gen Z ini. Idolanya justru orang lain. Padahal orang tersebut belum tentu sesuai dengan konteks bangsa kita. Saat ini banyak kita temukan di medsos ungkapan-ungkapan yang membanding-bandingkan antara negara kita dengan negara lain. Dan, ujung-ujungnya mereka seakan lebih suka dengan negara lain.
“Sesungguhnya orang-orang yang tidak mencintai bangsa dan tanah airnya itu su'ul adab. Maka, penting Bapak/Ibu sebagai penggerak ini mampu mewariskan pikiran, sikap, dan etos yang toleran dan mencintai bangsa Indonesia,” tegas Guru Besar UIN Raden Fatah Palembang ini.
Oleh karena itu, kata Kaban, output dan outcome pelatihan ini harus melahirkan agen-agen yang siap membangun kemoderatan dalam beragama.