Tadarus Al-Qur'an Isyarat: Upaya Membumikan Akses Keagamaan bagi Sahabat Tuli

3 Mar 2025
Tadarus Al-Qur'an Isyarat: Upaya Membumikan Akses Keagamaan bagi Sahabat Tuli
Kaban Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM) Muhammad Ali Ramdani (sisi kanan).

Jakarta (BMBPSDM)---Kepala Badan (Kaban) Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM) Muhammad Ali Ramdani menegaskan pentingnya membumikan Al-Qur'an dalam berbagai bentuk, termasuk Al-Qur'an Isyarat yang telah disusun oleh Kementerian Agama. Hal ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam memberikan layanan keagamaan yang inklusif bagi seluruh umat Islam, termasuk sahabat tuli.

 

"Usaha pemeliharaan kesucian dan kemurnian Al-Qur'an merupakan kewajiban bagi umat Islam, baik secara individu maupun kolektif. Tugas berat ini juga diamanatkan kepada lembaga-lembaga yang memiliki kompetensi dalam bidang rasm, tajwid, tafsir, dan ulumul Qur'an," ujar Muhammad Ali Ramdani di Jakarta, Senin (3/3/2025).

 

Di Indonesia, Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an (LPMQ) Kementerian Agama menjadi lembaga yang berwenang dalam memastikan keakuratan dan keabsahan mushaf Al-Qur'an. LPMQ juga berperan dalam pengembangan Al-Qur'an Isyarat untuk memudahkan akses sahabat tuli dalam membaca dan memahami kitab suci Islam.

 

Sejak 2020, LPMQ telah melakukan kajian mendalam terkait Al-Qur'an Isyarat. Pada 2021, tim penyusun dibentuk untuk menyusun pedoman membaca Mushaf Al-Qur'an Isyarat. Hasilnya, pada 2022, LPMQ menerbitkan Pedoman Membaca Mushaf Al-Qur'an Isyarat, Panduan Belajar Membaca Al-Qur'an Isyarat, dan Juz Amma Isyarat dengan metode Kitabah.

 

Pada 2023, LPMQ kembali menerbitkan Juz Amma Isyarat metode Tilawah serta Mushaf Al-Qur'an Isyarat 30 Juz model Kitabah. Sementara itu, pada 2024, Mushaf Al-Qur'an Isyarat 30 Juz model Tilawah resmi diterbitkan.

 

"Semua upaya ini patut kita apresiasi. Kerja keras, kerja cerdas, dan kerja bersama dalam menyusun Al-Qur'an Isyarat ini membuktikan bahwa pemerintah dan masyarakat memiliki komitmen yang sama dalam menciptakan layanan keagamaan yang lebih inklusif," terangnya.

 

Sebagai bagian dari sosialisasi, Kementerian Agama menyelenggarakan kegiatan Tadarus Al-Qur'an Isyarat (Taqi). Kegiatan ini dihadiri para alim ulama, akademisi, guru, mahasiswa, sahabat tuli Muslim, serta para juru bahasa isyarat. Taqi bertujuan untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam membaca Al-Qur'an Isyarat.

 

Kepala LPMQ Abdul Aziz Shidqi menjelaskan bahwa Taqi merupakan bagian dari program Ramadan inklusif Kementerian Agama. "LPMQ telah menyusun Al-Qur'an Isyarat ini mulai dari pedomannya, panduan, hingga mushafnya dalam dua metode, yaitu metode Kitabah dan metode Tilawah. Tahun ini, mushaf tersebut sudah selesai dicetak dan siap disebarluaskan," ujarnya.

 

Tadarus Al-Qur'an Isyarat diikuti 500 peserta dari berbagai kalangan. Kegiatan ini terselenggara atas kerja sama dengan berbagai lembaga, termasuk Asosiasi Tuli Muslim Indonesia dan organisasi lainnya.

 

Program Ramadan Kementerian Agama, seperti Ramadan Mengaji bagi sahabat tuli, menjadi bagian dari upaya mewujudkan layanan keagamaan yang inklusif. "Al-Qur'an Isyarat ini merupakan yang pertama di Indonesia dan menjadi standar nasional dalam memberikan akses keagamaan bagi sahabat tuli," pungkasnya.

 

Barjah

 

Penulis: Barjah
Sumber: LPMQ
Editor: Abas
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI