Tonggak Sejarah Kembali! Bandung Menjadi Pusat Perdamaian Dunia dengan KMBAAAL

19 Des 2023
Tonggak Sejarah Kembali! Bandung Menjadi Pusat Perdamaian Dunia dengan KMBAAAL
Baliho Konferensi Moderasi Beragama Asia Afrika dan Amerika Latin di Jalan Asia Afrika Bandung.

Bandung (Balitbang Diklat)---Geliat Kota Bandung pagi ini sudah terasa untuk  menyambut para delegasi dan peserta Konferensi Moderasi Beragama Asia-Afrika dan Amerika Latin (KMBAAAL) dengan penuh semangat. Berbagai baliho, billboard, umbul-umbul, dan spanduk menghiasi sudut-sudut kota, menciptakan atmosfer yang khusyuk dan meriah. 

 

Kota kembang yang dikenal dengan keindahan alam dan sejarahnya ini, siap menjadi saksi dalam perhelatan penting ini. Gedung Merdeka dan Hotel Savoy Homann Bandung, juga sudah bersolek untuk perhelatan akbar yang menandai kembalinya tonggak sejarah.

 

Untuk perhelatan akbar ini, Balitbang Diklat telah melakukan koordinasi intensif dengan berbagai  stakeholder dan lintas instansi, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, serta pihak kepolisian. Upaya ini dilakukan guna memastikan persiapan pelaksanaan kegiatan secara detil dan menyeluruh.

 

Guna memastikan penyelenggaraan KMBAAAL berjalan lancar dan sesuai dengan rencana, sinergi antara pihak-pihak terkait diharapkan dapat memastikan keamanan, kenyamanan, dan kelancaran acara tersebut. Dengan sinergi ini pula diharapkan menjadi landasan kuat untuk memastikan keberhasilan konferensi tersebut.

 

Sebelumnya, beberapa waktu lalu Kepala Balitbang Diklat Kementerian Agama RI Prof. Suyitno pada konferensi pers di Jakarat, jumat (15/12/2023), mengumumkan penyelenggaraan Konferensi Moderasi Beragama Asia-Afrika dan Amerika Latin (KMBAAAL) pada 20-22 Desember 2023. Berlangsung di beberapa tempat bersejarah, Gedung Merdeka dan Hotel Savoy Homann, Bandung, serta ditutup dengan malam kebudayaan di Gedung Sate. 

 

“Pada konferensi ini, akan hadir enam negara anggota PBB dari Global South, seperti Brazil, Mexico, Mesir, Saudi Arabia, dan Afrika Selatan. Kehadirannya ini diharapkan dapat merespons konstelasi geopolitik dunia dan ancaman terhadap perdamaian internasional,” ujar Suyitno. 

 

Menurut Suyitno, Konferensi ini dijadwalkan sebagai persiapan untuk konferensi yang lebih besar pada 2024, diharapkan akan melibatkan partisipasi yang lebih luas dari negara-negara di tiga kawasan tersebut. “Dengan begitu, acara ini memiliki potensi besar untuk menjadi tonggak sejarah dalam membangun perdamaian dunia yang berkelanjutan,” tegas Suyinto. (Barjah/bas/sri)

   

 

Penulis: Barjah
Sumber: Barjah
Editor: Abas dan Sri Hendriani
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI