Jakarta (Balitbang Diklat)---Dalam dunia pendidikan, khususnya di perguruan tinggi, moderasi beragama menjadi hal sangat penting. Para pemuda di perguruan tinggi sedang mencari jati diri dan berada dalam posisi yang agak labil. 

Banyak hal yang mungkin masuk mempengaruhi mereka. Jika karakter ini kita tanamkan dengan baik, “Seperti di Unair dengan karakter 'HEBAT' Humble, Excellent, Brave, Agile, Transcendent, dan Tolerant, maka perjalanan mereka ke depan juga akan lebih baik," ujar Rektor Universitas Airlangga (Unair) Mohammad Nasih di Jakarta, Kamis malam (19/7/2024).

Saat ditemui humas di sela-sela acara, rektor Mohammad Nasih memberikan apresiasi terhadap inisiatif yang telah digagas Balitbang Diklat ini. Menurutnya, moderasi beragama bukan tentang memoderasi agama itu sendiri, melainkan bagaimana cara beragama yang lebih moderat dan menghargai kemanusiaan.

"Moderasi beragama tentu bukan agamanya yang dimoderasi, tapi bagaimana kita beragama. Ini adalah tentang penghargaan bagi kemanusiaan, penghargaan bagi kita dalam berbangsa dan bernegara,” sambungnya.

Intinya, kata Nasih, ketika kita bermoderasi beragama, itu berkaitan dengan perilaku dan karakter, yang dalam bahasa Muslim disebut akhlak. Akhlak sesungguhnya adalah ujung dari setiap agama," ujarnya.

Nasih menambahkan bahwa dengan menanamkan karakter yang bagus, masa depan para mahasiswa akan lebih cerah. "Dengan karakter yang bagus, perjalanan mereka ke depan juga akan lebih bagus lagi. Selamat dan sukses serta terus bermoderasi beragama," tutupnya. (Barjah/bas/sri)