Unpad Terpilih Sebagai Tuan Rumah Program Penguatan Moderasi Beragama Generasi Z

18 Des 2023
Unpad Terpilih Sebagai Tuan Rumah Program Penguatan Moderasi Beragama Generasi Z
Ketua Program Studi Sastra Arab Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung Dr. Ade Kosasih Senin (18/12/2023).

Jatinangor (Balitbang Diklat)---Ketua Program Studi Sastra Arab Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Dr. Ade Kosasih, memberikan apresiasi kepada Balai Litbang Agama (BLA) Jakarta yang telah memilih kampus Unpad sebagai tempat pelaksanaan program penguatan moderasi beragama bagi generasi Z. Pernyataan tersebut disampaikan dalam rangka mendukung kegiatan Penguatan Moderasi Beragama (MB) Goes To Unpad. 

 

Ade melihat dari kegiatan penguatan Moderasi Beragama (MB) yang dilaksanakan Kemenag sebagai leading sector MB di kampus Unpad ini mendapatkan sambutan dan antusiasme dari ratusan mahasiswa yang hadir pada acara tersebut.

 

“Kepada para mahasiswa kami berharap bisa mengikuti kegiatan ini sebaik-baiknya, belajar agama dengan sebenar-benarnya dari para ahli yang mumpuni, dan memiliki kompetensi terhadap agamanya masing-masing,” ujar Ade di Jatinangor, Senin (18/12/2023).

 

Menurut Ade, moderasi beragama bukanlah barang baru, tetapi kita berupaya untuk melakukan penguatan agar jangan sampai kesakralan dan kesucian agama itu tercoreng oeh sikap dan tindakan yang tidak tepat oleh penganut agamanya.

 

Sehingga, kata Ade, tidak ada alasan salah pandangan dan salah pikir, apalagi seharusnya agama menjadi sumber modal kita semua dalam mengembangakan kedamaian di tengah-tengah masyarakat. “Tetapi, tidak sedikit konflik-konflik itu malah dipicu dan disulut oleh perbedaan pandangan dalam agama, baik internal penganut agama maupun antar umat beragama,” ucap Ade.

 

Kegiatan ini diisi diskusi dengan menghadirkan narasumber Guru Besar Sejarah dan Keagamaan Unpad, Prof Kunto Sofianto, dan Ketua PBNU Dr. Ahmad Suhaedy dengan dimoderatori oleh dosen sastra arab Unpad, Nandang Nursaleh. 

 

Diskusi tersebut membincang dan mengelaborasi berbagai aspek moderasi dan mempromosikan pemahaman dan sikap toleransi. Dialog yang terbuka mengenai perbedaan, baik internal umat beragama maupun antar umat beragama, sekaligus mengeskplorasi cara-cara membangun lingkungan yang inklusif dan dinamis terutama di lingkungan kampus. (Barjah/bas/sri)

   

 

Penulis: Barjah
Sumber: Barjah
Editor: Abas dan Sri Hendriani
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI