Wamenag di Semiloka MB: Fenomena Radikalisme Bisa Meledak Kapan Saja, Moderasi Beragama Solusinya

19 Jul 2024
Wamenag di Semiloka MB: Fenomena Radikalisme Bisa Meledak Kapan Saja, Moderasi Beragama Solusinya
Seminar dan Lokakarya Penguatan Moderasi Beragama di Perguruan Tinggi, Jakarta, Kamis (19/7/2024)

Jakarta (Balitbang Diklat)--- Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki menyambut baik dan mengapresiasi Seminar dan Lokakarya Penguatan Moderasi Beragama di Perguruan Tinggi. Kegiatan mengangkat tema ‘Membangun Ekosistem Moderasi Beragama’, menjadi bagian dari ikhtiar untuk merawat keberagaman di Indonesia.

 

“Moderasi Beragama harus terus digaungkan dan digelorakan. Kita perlu waspada pada potensi yang ingin merusak kehidupan harmonis di Indonesia,” ungkapnya di Jakarta, Kamis malam (18/7/2024).

 

Wamenag mengibaratkan fenomena radikalisme ibarat puncak gunung api di tengah lautan. Padahal sebagian besar terbenam di dasar laut yang kapan saja bisa muncul untuk menyerang siapapun yang dianggap lawan.

 

“Moderasi Beragama menjadi salah satu program prioritas Kementerian Agama sebab secara nyata terdapat kelompok-kelompok ekstremis yang mulai mengoyak dan mencabik kehidupan yang rukun di masyarakat,” tuturnya.

 

Menurut Wamenag, dalam konteks penerapan moderasi beragama, bahkan sebelum negara ini terbentuk, konsep tersebut sudah terjalin oleh pada leluhur bangsa Indonesia. Berdasarkan sejarah, pada kitab Sutasoma karya Mpu Tantular terdapat syair bhineka tunggal ika.

 

“Hal ini menjadi bukti dari keragaman sosial yang dipotret pada masa lalu. Artinya sejak dulu perbedaan sudah ada dan menjadi sebuah keniscayaan,” katanya.

 

“Perbedaan adalah sebuah sunatullah yang ditakdirkan Tuhan hingga terbentuk dari berbagai keanekaragaman di Indonesia. Oleh karena itu, semangat MB yang telah ada sejak zaman leluhur harus kita gelorakan,” imbuhnya.

 

Berdasarkan bukti-bukti tersebut, faktor keberagaman menjadi titik sentral dari keberadaan NKRI saat ini. “Kalau MB di antara kita sudah hilang, maka tidak menutup kemungkinan masa depan Indonesia akan terancam,” tuturnya.

 

Penguatan MB di Perguruan Tinggi

Wamenag Saiful Rahmat Dasuki mengungkapkan sebagaimana tema pelaksanaan semiloka ‘Membangun Ekosistem Moderasi Beragama di Pendidikan Tinggi’, ia sangat berharap ekosistem implementasi moderasi beragama hadir dan tumbuh di lingkungan perguruan tinggi.

 

Wamenag mengimbau semua pihak, terutama di perguruan tinggi harus bersinergi mengimplementasikan penguatan MB yang tidak sekedar menjadi program, tetapi menjadi gerakan bersama. “Rencana Aksi yang tertuang dalam Asta Aksi adalah bukti komitmen membangun ekosistem moderasi beragama di perguruan tinggi,” ucapnya.

 

“Saya meyakini moderasi beragama menjadi sarana mewujudkan kemaslahatan kehidupan beragama dan berbangsa menuju Indonesia Emas 2045 yang rukun, damai, toleran, maju, dan harmoni,” katanya.

 

Terakhir, Wamenag kembali mengajak seluruh civitas academica yang ada di perguruan tinggi bersinergis bersama Kementerian Agama untuk melaksanaan hasil semiloka terutama Asta Aksi.

 

“Rencana Tindak Lanjut dari semiloka ini harus diimplementasikan dengan sebaik-baiknya di seluruh jajaran, termasuk dalam masyarakat dan ekosistem kampus itu sendiri,” tutupnya.

 

(diad)

Penulis: Dewi Indah Ayu D
Sumber: Kontributor
Editor: Sri Hendriani
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI