Jakarta (Balitbang Diklat)---World Economic Forum telah merilis Top 10 Skills 2025 di antaranya analytical thinking and innovation, active learning, dan critical thinking.

Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Badan (Kaban) Litbang dan Diklat Prof. Suyitno pada kegiatan Diseminasi dan Workshop Kepenulisan Moderasi Beragama bagi Kalangan Gen Z dan Milenial yang diselenggarakan Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan.

Menurutnya, tiga hal tersebut merupakan modal yang harus dimiliki dalam menghadapi tantangan dunia kerja di masa yang akan datang dan jarang didapatkan di bangku kuliah. Jika ingin eksis, sejak dini calon output kampus sudah dibekali dengan analytical thinking and innovation.

“Sejak awal mahasiswa harus dibekali penguatan berpikir dengan berbasis analytic yang kuat. Hal ini tidak banyak didapatkan dari bangku kuliah yang rutin, justru diperoleh dari kegiatan-kegiatan yang sifatnya ekstrakurikuler,” jelas Kaban via zoom meeting, Selasa (23/5/2023).

Dalam menghadapi tantangan dunia kerja di masa depan, mahasiswa  cenderung mendapatkan asupan gizi akademik yang penting melalui relasi baru. “Hal ini tidak didapatkan melalui ruang kuliah yang sifatnya konvensional,” tuturnya.

Kaban juga mengimbau untuk tidak memprioritaskan dosen sebagai sumber belajar, tetapi dengan menerapkan active learning. Active learning dapat dilakukan di ruang-ruang publik yang sifatnya tidak konvensional.

Terakhir, Kaban mengingatkan untuk memodali mahasiswa dengan critical thinking. “Ketiga, untuk menghadapi tantangan, kita perlu memodali mahasiswa dengan critical thinking. Ini merupakan modal intelektual yang penting,” pungkas Kaban.

Bunga Monika/diad