Balitbang Diklat Susun Kurikulum Implementasi Kurikulum Merdeka Microlearning 1 & 2
Bogor (Balitbang Diklat)---Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) masih menjadi program Kemendikbud yang relevan pada tahun 2024. Hal tersebut terutama ketika mempertimbangkan upaya untuk mencapai prinsip-prinsip IKM yang berbasis komunitas.
“Transformasi program IKM yang dilakukan secara kolaboratif oleh komunitas guru menyoroti pentingnya pemberdayaan dalam pendidikan,” ujar Kepala Badan Litbang dan Diklat Suyitno saat memberikan arahan pada workshop Penyusunan Kurikulum IKM Microlearning 1 & 2 secara daring, Jumat (15/3/2024).
Menurut Kaban Suyitno, tantangan yang dihadapi dalam bidang ilmu pengetahuan alam mungkin lebih serius dibandingkan dengan ilmu bahasa, namun evaluasi harus dilakukan secara mendalam.
“Meskipun tantangannya berbeda, terhadap program IKM harus mempertimbangkan keberhasilannya dalam memenuhi kebutuhan dan tantangan spesifik pada kedua bidang tersebut,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Suyitno mengatakan penguatan-penguatan bisa untuk materi-materi tertentu dengan pola pendampingan mata pelajaran. Harapannya dapat diterapkan di berbagai madrasah dengan penyamaan persepsi untuk output yang dihasilkan.
Terakhir, Kaban mengimbau agar arah penyusunan kurikulum dan pelatihan berbasis pada Corporate University (Corpu). “Semua ditujukan untuk kebutuhan lembaga bukan lagi kebutuhan perorangan,” tuturnya.
Kurikulum IKM Microlearning
Kepala Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Mastuki mengatakan penerapan kurikulum IKM microlearning didorong dari permintaan beberapa Balai Diklat Keagamaan (BDK) untuk melaksanaan pelatihan IKM pada mata Pelajaran di tahun 2024. Sebab kursil pelatihan mata pelajaran di tahun 2022 sudah tidak relevan lagi, namun IKM-BK tetap berlanjut bagi madrasah yang belum terkena sasaran pada tahun 2023.
“Tujuan yang ingin dicapai IKM microlearning ialah BDK/Loka dapat membuat peta kebutuhan pada madrasah sasaran IKM-BK tahun 2023. Selain itu, self assessment madrasah bertujuan untuk menyasar kemungkinan pelibatan guru yang belum ikut di tahun 2023 atau masih perlu penguatan aspek yang masih lemah,” kata Kapus Mastuki.
Kursil yang disusun akan dilanjutkan dengan penyusunan modul pelatihan IKM mata pelajaran microleaming (kerja sama dengan INOVASI). Terakhir, para diharapkan mampu menyusun Kursil IKM Microlearning sesuai dengan kebijakan IKM dan kebutuhan madrasah pada saat ini.
“Workshop diharapkan dapat mendukung kebutuhan pelaksanaan pelatihan kurikulum Merdeka berbasis komunitas tahun 2024. Selaras dengan penyampaian materi melalui media aplikasi zoom,” tandasnya.
Kusuma/Dela/diad/Sr