Salatiga (Balitbang Diklat)---Tim pengelola Jurnal Harmoni Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat mengunjungi Rumah Jurnal UIN Salatiga, Rabu (23/10/2024). Rumah Jurnal telah berhasil mengelola 23 jurnal, termasuk dua jurnal internasional yang telah terindeks Scopus Q1, dua jurnal terindeks Sinta 1, serta lima jurnal terindeks Sinta 2. Sisanya, jurnal-jurnal tersebut terindeks Sinta 3, 4, dan 5. Pengelolaan Rumah Jurnal ini berada di bawah Pusat Jurnal yang merupakan bagian dari LP2M UIN Salatiga.

Kunjungan ini disambut hangat oleh Ketua LP2M UIN Salatiga Hammam, Ph.D. dan Sekretaris LP2M Arie Setiawan, M.M. Tim pengalola Jurnal Harmoni dipimpin langsung Editor in Chief  Prof. M. Alie Humaedi, beserta Kasubbag TU dan pengelola lainnya.

Pada kesempatan ini, M. Alie Humaedi mengapresiasi prestasi luar biasa yang telah dicapai Rumah Jurnal UIN Salatiga. Ia menegaskan bahwa pencapaian ini layak dijadikan teladan bagi lembaga pendidikan dan institusi lain di bawah Kementerian Agama.

“Konsistensi dan komitmen dalam pengelolaan jurnal secara berkelanjutan mencerminkan sikap mental dan perilaku akademik yang sangat dibutuhkan di lingkungan pendidikan,” ujar Alie.

Kunjungan tim Jurnal Harmoni ini bertujuan untuk mempelajari praktik terbaik dalam pengelolaan Rumah Jurnal yang berhasil mengelola puluhan jurnal akademik. Kasubbag TU Fakhruddin mengatakan bahwa pembelajaran ini sangat penting, terutama terkait pengelolaan naskah, keaktivan tim pengurus, distribusi naskah ke reviewer dan editor, pengembangan Open Journal System (OJS), serta strategi penganggaran dan peningkatan indeksasi jurnal. “Pengetahuan tersebut diharapkan dapat diterapkan dalam pengelolaan Jurnal Harmoni agar lebih optimal,” kata Fakhruddin.

Jurnal Harmoni saat ini tengah berupaya meningkatkan status indeksasinya ke Sinta 2, serta berikhtiar untuk masuk ke dalam indeks Scopus. Jurnal ini menjadi wadah bagi publikasi ilmiah yang mengangkat isu-isu terkait (i) aliran dan paham keagamaan, (ii) kerukunan umat beragama dan moderasi beragama, serta (iii) layanan keagamaan. Fokus tersebut beririsan dengan Tugas dan Fungsi (tusi) Pusat Bimas dan Kerukunan Umat Beragama Kementerian Agama.

Namun, ruang lingkup yang terlalu luas justru menjadi tantangan utama saat pengajuan ke Scopus. "Ini menjadi salah satu kelemahan Jurnal Harmoni dalam proses indeksasi Scopus," ujar Faizal, yang dikenal sebagai juru kunci Rumah Jurnal UIN Salatiga.

Apa yang dilakukan Rumah Jurnal UIN Salatiga menjadi pembelajaran berharga bagi tim Jurnal Harmoni dalam meningkatkan status indeksasi serta menjaga keberlanjutannya. Ke depannya, diharapkan silaturahmi akademik ini dapat berkembang menjadi kerja sama yang lebih erat, terutama dalam penyediaan mitra bestari, reviewer, dan penulis dari lingkungan UIN Salatiga. Selain itu, kolaborasi dalam berbagai kegiatan moderasi beragama dan pelayanan keagamaan juga memiliki potensi besar untuk dikembangkan antara Pusat Bimas dan LP2M UIN Salatiga di masa mendatang. (Agus Mulyono)