Kemenag, Kemlu, dan PBNU Bersama Dubes Brasil Jajaki Penyelenggaraan KTT Asia Afrika dan Amerika Latin 2024

30 Nov 2023
Kemenag, Kemlu, dan PBNU Bersama Dubes Brasil Jajaki Penyelenggaraan KTT Asia Afrika dan Amerika Latin 2024
Sesban Arskal Salim (kanan dari kiri) di Kedutaan Besar (Kedubes) Brasil, di Jakarta, Rabu (29/11/2023).

Jakarta (Balitbang Diklat)---Kementerian Agama bersama Kementerian Luar Negeri dan PBNU melakukan audiensi ke Kedutaan Besar (Kedubes) Brasil untuk menjajaki penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika dan Amerika Latin tahun depan. Sebagai preliminary-nya, Balitbang Diklat menggagas Konferensi Moderasi Beragama Asia Afrika dan Amerika Latin (KMBAAAL) pada Desember 2023. 

 

Bertempat di Kantor Kedutaan Besar Brasil di Gedung Menara Mulia 2, Jalan Jend. Gatot Subroto Jakarta, Sekretaris Balitbang Diklat Kementerian Agama Prof. Arskal Salim bersama Ulil Abshar Abdalla (PBNU) dan Salim (Kemenlu), bertemu dengan Duta Besar Brasil untuk Indonesia, George Monteiro Prata, guna membahas rencana pelaksanaan KMBAAAL di Bandung, Desember nanti.

 

Menurut Arskal, audiensi dengan Dubes Brasil ini tujuannya ialah untuk mengusung hal-hal strategis terkait pelibatan Amerika Latin. “Isu globalnya dalam rangka memperkuat posisi PBB, terhadap isu-isu kemanusiaan, dan bicara religion for humanity di tengah pergolakan Gaza,” ujar Arskal, di Jakarta, Rabu (29/11/2023).

 

Dengan KMBAAAL ini, lanjut Arskal, mencerminkan komitmen Indonesia untuk memperdalam dialog agama dan kemanusiaan dengan negara-negara di benua Amerika, termasuk Brasil. "Kami berharap melalui KMBAAAL ini, dapat terjalin pertukaran pengetahuan dan pengalaman yang bermanfaat antara masyarakat dunia dalam isu agama dan kemanusiaan," imbuhnya.

 

Salah satu tujuan utama KMBAAAL, kata Arskal, adalah mendorong dialog dan pemahaman antara berbagai agama. Menurutnya, ini dapat membantu mengurangi ketegangan antaragama dan mempromosikan toleransi serta kerukunan antar umat beragama.

 

“Konferensi ini juga membahas solusi damai atau mediasi terkait Konflik antar negara melalui pendekatan moderasi dalam pemahaman dan praktik keagamaan. Hal ini dapat mencakup pendidikan tentang toleransi, pluralisme, dan hak asasi manusia,” ucapnya.

 

Perwakilan Kementerian Luar Negeri, Muhammad Nur Salim berharap dengan diselenggarakannya konferensi tersebut, bisa memperkuat kerja sama antara negara-negara di wilayah Asia, Afrika, dan Amerika Latin. "Jadi momentum untuk mempromosikan nilai-nilai moderasi dan perdamaian, terutama dalam konteks keagamaan," terang Salim. 

 

Sementara itu, Ketua Lakpesdam PBNU Gus Ulil, sapaan akrab Ulil Abshar Abdalla, menerangkan bahwa dalam Konferensi tersebut juga nantinya membahas isu-isu global yang melibatkan dimensi keagamaan, seperti ekstremisme agama, terorisme, dan intoleransi. "Tujuannya guna mengidentifikasi strategi bersama untuk menanggapi tantangan kehidupan beragama saat ini,” kata Gus Ulil.

Dalam pertemuan dengan Kedubes Brasil tersebut, Kedubes Brasil menyatakan kesiapannya untuk mendukung penyelenggaraan kegiatan ini, serta mengapresiasi inisiatif positif yang diambil Kemenag, Kemlu, dan PBNU. (Barjah/bas/sri)

   

 

Penulis: Barjah
Sumber: Barjah
Editor: Abas dan Sri Hendriani
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI