Membangun Literasi Keagamaan, Puslitbang LKKMO dan Matakin Terjemahkan Kitab Chun Qiu Jing

10 Jun 2023
Membangun Literasi Keagamaan, Puslitbang LKKMO dan Matakin Terjemahkan Kitab Chun Qiu Jing
Kapuslitbang LKKMO Prof. Arskal Salim bersama Kepala Pusat Bimbingan dan Pendidikan Khonghucu Susari pada kegiatan Finalisasi Penerjemahan Kitab Chun Qiu Jing, di Jakarta, Jumat (9/9/2023).

Jakarta (Balitbang Diklat)---Literasi kitab suci merupakan hal penting dan menjadi bagian utama dalam program pemerintah, karena literasi bertujuan untuk dapat membina dan membimbing masyarakat. Kitab suci itu tidak hanya berguna sebagai referensi keagamaan masyarakat, tetapi juga menjadi pedoman umat beragama.

Hal itu disampaikan Kapuslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi (LKKMO) Badan Litbang dan Diklat (Balitbang Diklat) Kementerian Agama Prof. Arskal Salim saat memberikan arahan pada kegiatan Finalisasi Penerjemahan Kitab Chun Qiu Jing, di Jakarta, Jum’at (9/9/2023).

Arskal mengatakan, melalui penerjemahan kitab ini, selain kami ikut berpartisipasi dan berkontribusi untuk membina dan membangun kerukunan umat beragama, kami juga dapat membangun jaringan dengan pemuka agama Khonghucu.

“Saya mengapresiasi karya penerjemahan ini. Tahun lalu kita telah menyelesaikan bab 1-8, dan tahun ini bab 9-12. Ini merupakan bagian dari kerja-kerja Kementerian Agama dalam membangun literasi-literasi keagamaan yang merupakan salah satu pilar dari program nasional,” ucap mantan Direktur Diktis Kemenag ini.

Penerjemahan Kitab Chun Qiu Jing ini merupakan kerja sama Puslitbang LKKMO dengan Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin), untuk menghadirkan kitab suci agama Konghucu dalam versi bahasa Indonesia.

Menurut Arskal, penerjemahan ini penting juga menjadi bagian dari literatur kajian studi agama-agama.  Tentu tidak hanya untuk umat Khonghucu saja, tetapi juga untuk pelajar atau mahasiswa yang duduk di program studi kajian Perbandingan Agama.

“Saya berharap, setelah ini dapat disosialisasikan ke perguruan tinggi keagamaan, supaya ini dikenal sebagai kitab suci agama Khonghucu. Tidak hanya sebagai referensi atau pedoman, tetapi juga sebagai literatur kajian studi agama-agama di Indonesia,” ungkap Arskal. 

Khazanah Keagamaan

Arskal mengatakan bahwa kitab suci agama Konghucu dalam versi bahasa Indonesia ini merupakan khazanah keagamaan yang dimiliki bangsa Indonesia. “Makanya kami berharap ini tidak hanya tersedia untuk internal umat beragama atau pemuka agama saja, tetapi juga dapat diakses umat dan dikenal luas,” ujarnya.

Oleh karena itu, pencetakan terjemahan kitab Chun Qiu Jing ini akan sangat dinanti, di antara banyak prioritas untuk pencetakan literasi moderasi beragama, mulai dari komik moderasi beragama, buku saku moderasi beragama. Ini membutuhkan perhatian kita bersama,” sambung Arskal.

Kitab suci umat agama Khonghucu, lanjut Arskal, penting sebagai bagian dalam penguatan moderasi beragama. Ajaran-ajarannya universal, dan menghormati kemanusiaan itu adalah bagian penting dari penguatan moderasi beragama.

Arskal juga menyampaikan bahwa Balitbang Diklat saat ini sedang bertransformasi menjadi Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM). Dalam kaitan transformasi itu, tahun ini kami akan melaksanakan kegiatan yang cukup kolosal dengan tajuk Konferensi Moderasi Beragama Asia Afrika (KMBAA).

“Kegiatan yang akan diselenggarakan di Bandung nanti, kami akan mengundang para pimpinan pemuka agama yang juga memiliki akses secara kapasitas keilmuannya, sehingga kehadiran para pemuka agama bisa memperkuat kebijakan-kebijakan yang dapat memberi warna tersendiri bagi penguatan moderasi beragama Indonesia,” ungkap Guru Besar UIN Jakarta ini.

Sebelumnya, Kepala Pusat Bimbingan dan Pendidikan Khonghucu, Susari, mengatakan kegiatan ini digagas bersama oleh Puslitbang LKKMO dan Matakin. Mudah-mudahan ini dapat diselesaikan dengan cepat sehingga kita bisa distribusikan kepada umat, baik secara digital maupun versi cetaknya.

“Kitab suci ini belum tuntas sepenuhnya diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, harapannya nanti menjadi bekal keimanan umat Konghucu khususnya di Indonesia, lebih mendalami ajaran-ajaran moral dan keagamaan,” katanya.

“Kita akan mencetaknya sebanyak 2000 eksemplar, dan mudah-mudahan ini bisa diselesaikan di bulan Juli, lalu nanti kita masukkan ke aplikasi Pusaka Super Aps, yang sebelumnya 5 kitab telah dimasukkan. Para rohaniwan dan umat bisa men-download-nya pada aplikasi tersebut,” ungkap Susari. (Barjah)

   

 

Penulis: Barjah
Editor: Abas/Sri Hendriani
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI