Peluncuran Program Digital Repository of Endangered and Affected Manuscripts in Southeast Asia (DreamSea), Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi Turut Berpartisipasi

24 Jan 2018
Peluncuran Program Digital Repository of Endangered and Affected Manuscripts in Southeast Asia (DreamSea), Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi Turut Berpartisipasi

Jakarta (24 Januari 2018). Bertempat di lantai dua Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Jl. Merdeka Selatan 11 Jakarta Pusat, diselenggarakan Seminar Kebudayaan dan Peluncuran Program Digital Repository of Endangered and Affected Manuscripts in Southeast Asia (DreamSea), Selasa (24/1). Kegiatan ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk melestarikan manuskrip Asia Tenggara.

Acara seminar dan peluncuran program DreamSea yang berlangsung sekitar tiga jam ini, dihadiri dua tokoh penting bidang manuskrip yaitu  Prof. Dr. Jan van der Putten sebagai Principal Investigator, Hamburg dan Prof. Dr. Oman Fathurrahman sebagai Principal Investigator, Jakarta. Sedangkan narasumber lain berasal dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI yang diwakili Dr. Hilmar Farid; Drs. Muhammad Syarif Bando, M.M dari Perpustakaan Nasional, dan Munawar Holil dari Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Manassa).

Hadir pula pada kesempatan ini, Kapuslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi, Dr. Muhammad Zain. Beliau mengajak semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini untuk bersinergi dan bekerja sama dalam membangun program digitalisasi manuskrip. Salah satu upaya tersebut adalah dengan merancang portal bersama untuk manuskrip dan Katalog Nasional Manuskrip.

Seminar ini sekaligus menguatkan tujuan DreamSea untuk ikut serta melestarikan manuskrip sebagai karya umat manusia dan warisan budaya yang sangat berharga. Hal ini sesuai dengan visi DreamSea yaitu “Digitalisasi Manuskrip sebagai Upaya Merawat Keragaman Artefak Sejarah dan Budaya Asia Tenggara”.

Acara seminar dan peluncuran program DreamSea ditutup dengan peresmian oleh Kepala Perpustakaan Nasional, Syarif Bando dengan pemukulan  gong dan foto bersama. []

hariyah/diad

 

 
Editor:
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI