Ratusan PPPK Terima Pesan Penting Saat Orientasi
Makassar (Balitbang Diklat)---Kepala Balitbang Diklat Kementerian Agama RI, Suyitno dalam penutupan Orientasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Balai Diklat Keagamaan Makassar menegaskan pentingnya menjaga karakter dan marwah lembaga serta ASN.
"Kami titip, tolong jaga karakter Anda, jaga marwahnya ASN, jaga marwahnya Kemenag. Kalau ada di antara kita, satu orang saja karakternya tidak beres, maka orang menyebut ASN Kemenag," ujar Suyitno di hadapan ratusan peserta Orientasi di Makassar, Jumat (23/2/2024).
Suyitno menegaskan bahwa para PPPK yang dulunya berstatus honorer, kini telah memperoleh gelar PPPK beserta hak-haknya yang telah diamanatkan. Kehilangan karakter akan berujung pada kehilangan segalanya, karena integritas dan moral yang kokoh merupakan fondasi utama dalam menjalankan tugas sebagai aparatur pemerintah.
Hal ini, kata Suyitno, menimbulkan konsekuensi yang signifikan. Ini juga harus diimbangi dengan menunjukkan kinerja terbaik, sebagai bentuk tanggung jawab atas jabatan yang mereka emban. Pada kesempatan tersebut, ia juga menyoroti peran guru dan dosen sebagai teladan bagi para siswa dan mahasiswa dalam pembentukan karakter.
Menurutnya, karakter adalah aset berharga yang dimiliki oleh seorang pendidik, karakter juga merupakan bagian tak terpisahkan dari proses pembelajaran.
“Saat ini bukan lagi zaman konvesional di ruang kelas, tidak lagi harus selalu ada guru. Kalau guru hanya mengandalkan sumber ilmu yang didapat secara konvensional, maka akan menjadi guru yang out of date,” tegas Suyitno.
Suyitno juga mengingatkan kepada seluruh PPPK apapun profesinya, bahwa kini tantangan semakin kompeks. Tidak ringan tetapi juga tidak mudah, makanya harus meningkatkan kompetensi.
“Orientasi yang dilakukan ini juga harus menjadi starting point untuk membuka wawasan,” tuturnya.
Terakhir, Kaban berpesan agar menjadi ASN yang terus menjadi learning never ending process. Di Balitbang Diklat terdapat banyak sumber-sumber belajar untuk meningkatkan kompetensi belajar, maka orientasi ini harus menjadi starting.
“Bagi ASN dituntut dua hal, yaitu peningkatan dan pengembangan kompetensi. Selain itu, kehadiran para PPPK harus menjadi role model,” pungkasnya.
Barjah/diad/Sr