Undang Puluhan Media Massa, Balitbang Diklat Perkenalkan 5 Program Unggulan

16 Nov 2023
Undang Puluhan Media Massa, Balitbang Diklat Perkenalkan 5 Program Unggulan
Sesban Arskal Salim saat melaporkan di forum media gathering di Gambir Jakarta Pusat. (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta (Balitbang Diklat)---Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI menyelenggarakan media gathering bertema ‘Kinerja Gemilang Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI’ yang digelar di Jakarta, Kamis (16/11/2023). Kegiatan yang mengundang puluhan media massa itu memperkenalkan sejumlah program unggulan Balitbang Diklat.

 

Sekretaris Badan (Sesban) Litbang Diklat Prof M Arskal Salim menyebut setidaknya ada lima program sebagai isu utama yang akan dibahas dalam pertemuan yang dihadiri para wartawan dari berbagai media cetak, elektronik, dan online ini.

 

Pertama, Mushaf Al-Qur’an Isyarat (MQI) yang menggunakan huruf Braille. Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) Balitbang Diklat Kementerian Agama telah merampungkan penyusunan MQI bagi Penyandang Disabilitas Sensorik Rungu Wicara (PDSRW).

 

“Proses penyusunan sudah selesai pada 2022 dan diterbitkan dalam versi digital. Saat ini, Mushaf Al-Qur’an Isyarat sedang dilakukan proses cetak,” kata Sesban dalam laporannya kepada Kepala Badan (Kaban) Litbang Diklat Prof Amin Suyitno.

 

Kedua, Al-Qur’an terjemah Bahasa Daerah. Saat dirinya menjabat sebagai Kepala Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi (LKKMO) Balitbang Diklat, lebih dari 20 Al-Qur'an hasil penerjemahan ke dalam bahasa daerah telah dilakukan.

 

“Namun, sejauh ini hanya didistribusikan dalam bentuk cetak saja. Diharapkan ke depan dengan bertransformasi ke digital akan lebih optimal lagi pemanfaatannya,” ungkap Arskal.

 

Ketiga, Konferensi Moderasi Beragama Asia Afrika (KMBAA) dan Amerika Latin. Melalui perhelatan akbar bertaraf internasional tersebut Indonesia ingin berbagi sekaligus menghimpun pengalaman-pengalaman berbagai negara sahabat dalam menjadikan keragaman dan keberagamaan menjadi potensi positif dalam peradaban umat manusia.

 

Keempat, Massive Open Online Course (MOOC) Pintar. Berkat program transformasi digital ini terjadi efisiensi anggaran besar-besaran. Efisiensi anggaran hingga Rp1,6 triliun ini didapatkan dengan perhitungan mencapai 284.054 peserta diklat dalam 15 bulan terakhir berkat MOOC Pintar.

 

Kelima, Indeks Kepuasan Layanan (IKL) Kantor Urusan Agama (KUA) dan Indeks Kesalehan Sosial (IKS).   “Terkait program indeksasi ini nanti akan dijelaskan secara panjang lebar oleh Bapak Kaban,” ujar pria asal Makassar Sulsel ini.

 

 

Selain Kaban Suyitno yang menjadi narasumber, diskusi panel tersebut juga menghadirkan Staf Khusus Menteri Agama Bidang Media dan Komunikasi Publik Wibowo Prasetyo. Bincang santai itu dipandu Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi (HDI) Setjen Kemenag RI Akhmad Fauzin. (Ova/bas/sri)

   

 

Penulis: Musthofa Asrori
Sumber: Musthofa Asrori
Editor: Abas dan Sri Hendriani
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI